Langsung ke konten utama

Persekutuan Doa Zion di Den Haag, 1 Mei 2024

Pdt Daniel Alexander 


KERINDUAN BAPA DAMAI DI BUMI

Setelah saya mengajar ada dua orang yang memberi kesaksian kepada saya, awal Oktober 2023 di Kebaktian Zion disini. Ada seorang anak namanya Kevin, Roh Kudus memberitahu saya "dia tidak punya papa" setelah saya bertemu langsung dan saya ajak bicara, kemudian saya bilang tentang papanya. Papa Kevin seorang Belanda dan mamanya asli orang Jawa muslim, sejak dari lahir papanya meninggalkan Kevin, sehingga hidup Kevin penuh dengan kepahitan. 

Saya berkata kepada Kevin "saya mewakili papamu minta maaf" 
Sejak pertemuan itu setiap saya ada di Belanda, Kevin selalu hadir dalam pelayanan dan tiba-tiba minggu kemaren Kevin bilang ke saya: "Ingin di baptis" , saat ini udara Belanda sangat dingin, saya mencoba cari tempat dimana bisa membaptis. Kevin bilang "saya ingin dibaptis di laut", saya ketawa karena di laut dinginnya luar biasa. Saya tanya kenapa ingin di Baptis di laut? "biar dosanya langsung hilang".

Tadi siang akhirnya kami menemukan tempat yang agak sepi untuk membaptis Kevin, sekalipun udarayang sangat dingin tidak menghalangi satu jiwa dibaptis, karena dia percaya kepada Yesus dan meninggalkan hidup yang lama menjadi ciptaan baru dalam Yesus Kristus Tuhan. Halelulyah!.


Kerinduan Tuhan Yesus sejak datang ke dunia adalah ADA DAMAI DI BUMI, ketika kelahiran Yesus di bumi para malaikat menyanyikan dan mengabarkan kabar "damai di bumi", tapi setelah ribuan tahun kerinduan itu belum terwujud sampai hari ini.

Lukas 2:13-14 (TB)  "Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."

Mother Teresa waktu Desember 1989 di gedung PBB New York berpidato karena dia mendapat nobel perdamaian, pidatonya : Hai pemimpin dunia jangan bicara damai di gedung ini, tapi pulang ke rumahmu dan buat damai di rumahmu maka seluruh dunia akan damai dengan sendirinya.

Kalau di rumah ada damai maka anak pergi keluar membawa damai, papa dan mama bekerja juga membawa damai dimanapun berada. Untuk membuat damai di bumi cuma ada satu alat saja yaitu pengampunan yang harus ada disetiap rumah tangga.

2 (two) to get and 2(two) to give, 2x2 : 4, menjadi forgive and forget maka akan ada damai. Praktekan ini dalam keluarga kita masing-masing, mengampuni dan melupakan masa lalu, kerjakan apa yang Tuhan mau buatlah "Damai di bumi" 

Wahyu 21:3 (TB)  Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah [rumah] Tuhan ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Tuhan mereka.

  • Rumah Tuhan ada di tengah-tengah manusia. Kerinduan Tuhan untuk diam bersama manusia yang dikasihinya.

  • Kerinduan Bapa adalah damai di bumi, sehingga bumi menjadi rumah-Nya, menjadi seperti sorga, karena Bapa mau diam bersama kita dengan damai.  

  • Mereka akan menjadi umatNya dan IA akan menjadi Tuhan mereka.

Jadwal pelayanan saya sangat padat keliling dari satu negara ke negara lain, dari satu pulau ke pulau, dari satu kota ke kota lain tanpa henti hanya untuk satu tujuan memberitakan damai dan membawa damai kemana pun saya hadir melayani. Dan dampak damai membuat tubuh kita kuat dan sehat,  ini yang membuat saya bisa menjalani semua sampai 52 tahun ini melayani Tuhan.  

HADAPI MASALAH SEPERTI ILUSTRASI BAU KENTUT:

Semua masalah yang kita hadapi seperti kita mencium bau kentut, yang hanya sesaat. Lamanya bau
kentut hanya berapa detik segera berlalu, dan kalau bijak segera minggir mengindari bau yang tidak sedap. Yang konyol bau kentut itu masih kecium sampai puluhan tahun, maka ada yang tidak beres dengan hidup kita. 

Jadi melupakan dengan segera kesalahan orang, biarkan berlalu terbawa angin dengan sendirinya, jangan mencoba mencium lagi, menyelidi baunya atau apapun. Maka hidup kita akan penuh damai. 

Wahyu 21:4 (TB)  Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu." 

Bapa sangat sedih kalau melihat kita menangis, kalau Bapa sudah menghapus air mata kita, maka menjadi tugas kita sebagai murid-Nya menghapus air mata orang lain disekitar kita. 

Kemanapun kita pergi menjadi tugas dan kewajiban kita, untuk pergi menghapus air mata orang-orang yang bersedih, membantu menyelesaikan kesedihan mereka. Jangan egois dan jangan pelit untuk tugas ini, sehingga kita akan dengan mudah menjalankan perintah Tuhan ini. Hadirkan sorga dimanapun kita hadir, ada damai di bumi, ada damai dihati kita semua.


Amin, Tuhan Yesus memberkati.

Niken.

https://www.youtube.com/watch?v=2yzMnniwDKg

https://www.facebook.com/share/v/ALdsQCTppXiWvbhq/?mibextid=qi2Omg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PELAYANAN YANG MELAHIRKAN GENERASI DEMI GENERASI YANG UNGGUL, SAMPAI BUMI MENJADI SAMA SEPERTI SORGA. GPdI HAGIOS SOSROWIJAYAN JOGJA. JOGJA, 21.03.2025

PELAYANAN YANG MELAHIRKAN GENERASI DEMI GENERASI YANG UNGGUL, SAMPAI BUMI MENJADI SAMA SEPERTI SORGA Pelayanan yang melahirkan generasi unggul demi generasi generasi yang saling terhubung, ada keberlanjutan, ada penerusnya langgeng maka bumi akan menjadi sama seperti sorga.  Paulus mempunyai anak rohani Timotius dan ketika Paulus menyelidiki ternyata ada 2 generasi diatasnya yang memiliki iman yang hebat diturunkan dari nenek dan ibunya kepada Timotius. Maka, warisan yang paling berharga adalah iman untuk anak cucu kita.   2 Timotius 1:5 (TB)  Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu. Hidup tidak ditentukan umur panjang atau umur pendek, tapi ditentukan oleh dampak hidup kita untuk orang banyak.  Tahun 2000 yang lalu ada film berjudul  "PAY IT FORWARD" kisah seorang anak berumur 12 tahun yang meninggal usia kanak kanak,...
Jaringan Gereja Rumah Bandung, 9 Juli 2024. Pdt Daniel Alexander GEREJA RUMAH Gereja Rumah bukan hal baru, hal itu  sudah ada sejak Pentakosta di Yerusalem 2000 tahun yang lalu, semua ada tertulis di Kisah Para Rasul 2 dan 4. Gereja yang diminati dan diimpikan oleh Tuhan Yesus adalah gereja rumah , bukan gereja fisik gedung yang besar dan megah alasannya karena di rumah tidak ada kemunafikan , Tuhan Yesus sangat tidak setuju dengan kemunafikan. Matius 23:13-15 (TB) CELAKALAH KAMU, HAI AHLI-AHLI TAURAT DAN ORANG-ORANG FARISI, HAI KAMU ORANG-ORANG MUNAFIK Karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk. Sebab kamu menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab kamu mengarungi lautan dan menjelajah daratan, untuk mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kamu menjadikan dia orang neraka, yang dua kal...
Minggu pagi di Giessen Jerman, 22 September 2024. Pdt Daniel Alexander TERNYATA NEGATIF ITU PENTING ADA DI KEHIDUPAN KITA Kalau kita mendengar kata negatif, maka kita langsung berpikir, hal yang jelek, marah, kecewa, kesal. Ternyata  di alam semesta kalau tidak ada arus "negatif", maka tidak ada listrik. Jadi negatif akan menjadi kemarahan, jengkel, kecewa kalau tidak ada positif. Semua yang positif kelihatannya bagus, bahagia, tapi kalau cuma positif saja tanpa negatif akan monoton, membosankan. Dalam matematika ada 4 tanda: +[plus], - [minus], × [kali], ÷ [bagi]. Empat ini harus seimbang, manusia lebih menyukai plus dan kali, tapi kalau hidup tanpa minus dan tanpa bagi maka akan menjadi penyakit dalam kesehatan [makan terus tanpa keluar]. Jangan pernah kecewa kalau ada minus, karena ada plus, Jangan tidak suka dengan berbagi karena semua harus seimbang. Maka ketika ada hal-hal negatif dalam hidup kita jangan pernah menyerah, kecewa, tunggu saja nanti yang positif akan muncu...