Ibadah minggu pagi di Magelang Church Comunity di Magelang, 5 Mei 2024.
Pdt Daniel Alexander
MENGENAL SATU KERINDUAN TUHAN DALAM HIDUP KITA
Semua agama di dunia ini, Tuhan mereka selalu menekankan, selalu menuntut dan "memaksa" umatnya beribadah kepada Tuhan, dan umatnya menyerahkan persembahan semuanya untuk Tuhan. Berbeda dengan Bapa kita di sorga, Dia tidak ingin kita hidup bagi Dia dan hanya untuk Dia saja, tapi Bapa di sorga menilai hubungan kita dengan Tuhan "seperti" bagaimana hubungan kita dengan sesama yang lain.
Berbeda dengan banyak agama yang menilai kerohanian seseorang dengan rajinnya ritual agama: rajin ibadah. Doa, puasa, memberi persembahan dan lain-lain.
Matius 22:37-39 (TB) Jawab Yesus kepadanya:
- Hukum yang pertama, Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
- Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
*TUHAN TIDAK MAU HUBUNGAN KITA BERES DAN BAIK DENGAN TUHAN TAPI HUBUNGAN KITA DENGAN SESAMA TIDAK BAIK DAN TIDAK BERES.*
BAGAIMANA HUBUNGAN KITA DENGAN SESAMA?
1. Hal mengampuni.
Matius 6:12 (TB) dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
Apakah kita sudah melakukan perintah Tuhan ini?
Penilaian Bapa bukan hanya di tempat ibadah, tapi dalam kehidupan sehari-hari dimanapun kita berada.
2. Hal marah.
*Matius 5:21 (TB) Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum.
- Hukum taurat Jangan membunuh sekalipun bunuh diri sama hukumnya karena membunuh diri sendiri.
- Hukum Kristus membenci saudaranya sama saja dengan membunuh.
1 Yohanes 3:15 (TB) Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.
Buat Tuhan pembunuh manusia adalah pembenci saudaranya, yaitu orang yang tidak mau mengampuni sesama. Mutilasi adalah orang yang membunuh kemudian dipotong-potong, dan ternyata orang kristen banyak melakukan "mutilasi" ketika kita benci seseorang dan tidak mengampuni saudaranya dan setiap bertemu orang lain menjelek-jelekan dan mengulangi cerita pengalaman buruk, menyakitkan atau merugikan.Tidak mau mengampuni adalah membunuh dan ketika kita menceritakan ulang kepada banyak orang, itu artinya kita "seperti" sedang membunuh dan memutilasi musuh kita.
Dalam kebenaran gereja disebutkan Salib adalah dua kayu yang disatukan: kayu panjang vertikal melambangkan hubungan manusia dengan Tuhan dan kayu pendek horisontal untuk meletakan tangan yang melambangkan hubungan manusia dengan sesamanya. Salib yang utuh Yang telah disatukan menjadi satu, keduanya harus berjalan bersama.
Tidak mengampuni adalah perkara besar, jangan anggap sepele karena bisa berkhir dengan pembunuhan, gereja terpecah-pecah karena tidak mau mengampuni, dan makin tua seseorang makin banyak koleksi musuhnya, kalau tidak mau mengampuni akibatnya fatal, kita tidak disebut anak-anak Tuhan
Matius 5:9 (TB) Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Tuhan.
Membawa damai hidup tidak punya musuh, mengampuni semua orang, maka kita disebut anak-anak Tuhan
Berusaha hidup damai, artinya ada usaha dari dalam diri kita, hidup tanpa musuh, hidup berdamai dengan semua orang, dampaknya selalu melihat Tuhan, setiap saat Tuhan hadir dalam diri kita.
Ibrani 12:14 (TB) Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.
Sangat mudah bagi setan bekerja supaya kita tidak melihat Tuhan dengan mengirim orang-orang yang menjengkelkan di hidup kita, dan kita menjadi jengkel, benci dan marah. Maka langsung hubungan kita dengan Tuhan rusak.
HAL-HAL KECIL NEGATIF BERDAMPAK BESAR.
Matius 5:22 (TB) Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.• Jangan anggap enteng dengan marah, berkata kafir, jahil, dll. Karena Tuhan mau kita benar-benar bisa mengampuni orang yang bersalah, berdamai dengan semua orang.
Matius 5:23-24 (TB) Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahan- mu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembah- kan persembahanmu itu.
Kalau kita ada masalah dengan orang lain, dan hati kita tidak beres maka kita akan gampang menyadiri, tapi kalau hati orang lain yang ada ganjalan dengan kita ini yang berat dan susah. Maka dari itu kita harus beres dan berdamai dengan semua orang supaya hati orang baik dengan kita. Jangan berkata aku tidak peduli dengan orang lain yang penting aku rajin ibadah, aku rajin persembahan, itu semua ditolak Tuhan sebelum kita berdamai.
Kesimpulannya Tuhan kita tidak bisa disogok dengan uang, dengan persembahan apapun.
ADA TIGA PENYEBAB SUSAH MENGAMPUNI:
1. Harga diri
Orang gila hampir tidak punya musuh, karena dia tidak peduli dengan harga dirinya. Dia tidak pernah tersinggung dan marah dikatain apa saja. Orang yang gampang disakiti karena harga dirinya tinggi dan dampaknya susah mengampuni. Dosa awal dimulai dengan tersinggung, karena harga dirinya "merasa" direndahkan.
Jadi rendahkan diri serendah-rendahnya sampai menjadi keset, sampai tidak ada yang bisa merendahkan kita lagi.
2. Tidak mau dirugikan.
1 Korintus 6:7 (TB) Adanya saja perkara di antara kamu yang seorang terhadap yang lain telah merupakan kekalahan bagi kamu. Mengapa kamu tidak lebih suka menderita ketidakadilan? Mengapakah kamu tidak lebih suka dirugikan?
Kesaksian hidup saya dan para pelakunya masih hidup sampai hari ini. Saya membeli rumah waktu itu seharga 60 juta rupiah dari seorang hamba Tuhan B teman baik, karena kesibukan saya belum sempat ganti nama, tapi kami sudah membuat akte jual beli yang sah didepan notaris.
Hampir 10 tahun rumah itu sudah ditempati, tiba-tiba rumah saya dijual sama mantan pemilik pertama, kepada hamba Tuhan C yang saya kenal juga, seharga 90 juta. Saya datangi tanya kenapa kamu beli rumah saya kepada orang lain, padahal tidak aku jual, alasannya kata mantan pemiliknya hamba Tuhan B belum beres, ketika pemilik awal didatangi saya, dia berkelit juga dengan alasan tidak ganti nama sudah lama kirain tidak jadi beli, padahal sudah lunas dan sudah bikin akte jual beli.
Notarisnya memberi tahu saya kalau ini masuk pelanggaran hukum, karena pemilik pertama tidak berhak menjual lagi, tapi karena uang sudah diterima dan sudah habis dipakai dia. Akhirnya saya mengalah, saya bayar lagi rumah saya 90 juta kepada hamba Tuhan C, yang membeli rumah saya, tanpa seijin dan sepengetahuan saya tapi membayarnya kepada hamba Tuhan B, yang bukan pemiliknya lagi.
Dalam peristiwa ini saya tidak merasa dirugikan sampai hari ini, ini fakta karena Tuhan memberkati saya luar biasa. Sekalipun ada kerugian fisik, tapi saya tidak merasa dirugikan.
Kalau kita sadar kita lebih banyak merugikan Tuhan, dari pada orang lain merugikan kita. Maka kita akan mudah mengampuni.
3. Karena sombong, merasa dosa sendiri sedikit.
Perumpamaan tentang pengampunan.
Perintah Tuhan mengampuni tanpa batas [70⁷ tujuh puluh pangkat tujuh].
Karena dosa-dosa kita tidak terhitung banyaknya dihadapan Tuhan, maka kita juga harus mengampuni dosa orang lain yang sedikit.
Matius 18:21-35 Tuhan Yesus memberi pelajaran tentang pengampunan yang luar biasa.
Kita pakai rupiah supaya jelas, ada seorang berhutang 10 Milyar, Gaji dia sebulan 3 juta, jadi tidak mungkin bisa melunasi hutangnya yang besar sekali. Dia datang kepada yang punya uang, minta-minta kemurahan hati, hutangnya dikurangi atau waktu cicilannya diperpanjang, tergeraklah hati yang punya uang akhirnya membebaskan seluruh hutangnya.
Matius 18:27 (TB) Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia MEMBEBASKANNYA dan MENGHAPUSKAN hutangnya.
Kalau kita sadar kita lebih jahat dari orang lain, maka kita harus melakukan pengampunan kepada orang lain, kepada siapa saja yang menyakiti dan merugikan kita mengampuni dengan segenap hati, tanpa memperhitungkan kesalahannya.
Mengampuni dengan segenap hati
2 Korintus 5:19 (TB) Sebab Tuhan mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.
Mengampuni orang harus selesai tanpa memperhitungkan yang sudah terjadi, setelah selesai dengan diri kita maka kita akan bisa menjadi pembawa berita damai kemanapun kita pergi.
Amin, Tuhan Yesus memberkati.
Niken.
https://www.youtube.com/live/pkL_fFbm7n4?si=Rbua0LGZQaoDuvVz
https://www.facebook.com/share/v/6Ggkvc38Gfv4959w/?mibextid=qi2Omg




Komentar
Posting Komentar