Retret Keluarga Bethany Bojonegoro dan Kediri di Sarangan, 24 Mei 2024.
Pdt Daniel Alexander
KELUARGA SEMPURNA [Sesi 3]
A. HIDUP DI DALAM SUASANA TAMAN.
Kejadian 2:8 (TB) Selanjutnya Yahweh TUHAN membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.
Ditempatkan-Nya manusia Adam dan Hawa, yang merupakan keluarga pertama, di taman Eden. Sebelum ada keluarga di bumi konsep keluarga yang Tuhan rindukan [bukan cuma orang kristen tapi berlaku buat semua orang] harus hidup dan tinggal dalam suasana taman [Eden].
Suasana taman yang umum bisa dilihat dan dinikmati orang: tenang, damai, bahagia, sejuk, indah, semua yang menyenangkan. Keluarga yang rumah tangganya "seperti" taman ada suasana yang membuat bahagia dan menyenangkan karena orang tua hidup rukun, harmonis, maka anak-anak yang dilahirkan dalam suasana taman, membuat anak-anak tumbuh sehat, bahagia, menjadi anak yang jenius, percaya diri.
Bersyukur Tuhan yang membuat taman Eden, bukan kita yang membuat taman, karena membuat taman mahal dan sulit, kemudian Tuhan menempatkan Adam dan Hawa disana, artinya mereka tinggal menikmati saja semua fasilitas sudah disediakan. Fasilitas yang sekarang disediakan oleh Tuhan untuk menjaga taman di keluarga alatnya cuma satu PENGAMPUNAN.
Harta termulia "Keluarga Sempurna" bukan jumlah harta yang dipunyai, bukan status jabatan, bukan titel tapi PENGAMPUNAN ini yang harus di jaga supaya tetap ada, jangan sampai dicuri setan karena ini selalu menjadi target setan. Ketika kita tidak mau mengampuni pasangan kita maka taman Eden akan rusak menjadi taman edan.
B. JADILAH PEMBAWA DAMAI.
Matius 5:9 (TB) Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Tuhan.
Status sebagai anak-anak Tuhan akan gugur ketika tidak mau mengampuni.
Di dalam kalimat doa Bapa kami: Ampunilah kesalahan kami seperti kami mengampuni kesalahan orang yang bersalah kepada kami, kalau kita mau diampuni oleh Bapa maka kita juga harus mengampuni orang lain, sebaliknya kalau kita tidak mau mengampuni maka kita juga tidak akan diampuni oleh Bapa.
Ibrani 12:14 (TB) Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.
- Pengampunan tergantung kita, bukan usaha Tuhan atau orang lain.
- Kejarlah hidup damai dengan semua orang [tanpa terkecuali], SEBAB TANPA HIDUP DAMAI DENGAN SEMUA ORANG, MAKA TIDAK SEORANGPUN AKAN MELIHAT TUHAN.
C.MEMBENCI ADALAH PEMBUNUH
1 Yohanes 3:15 (TB) Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.
- Hukum sorga membunuh tidak harus menghilangkan nyawa seseorang, tapi hanya dengan membenci itu bobotnya sama dengan membunuh.
- Orang kristen yang tidak menggenapi hukum kasih, karena tidak mau mengampuni, mengingat-ingat terus dan berulang kali menceritakan kebenciannya pada orang yang dia benci itu kepada banyak orang [menceritakan terus], orang kristen ini sama dengan orang yang membunuh dan sedang memutilasi menjadi bagian kecil.
1. Karena harga diri, sombong.
Tidak bisa menerima dihina, direndahkan gengsinya, disakiti.
Matius 18:21-35 Dosa kesalahan kita seperti kita berhutang sangat besar kepada Tuhan dan kita tidak sanggup membayarnya sampai kapanpun, sekalipun kita harus menjual seluruh harta dan milik kita. Tapi oleh kemurahan Tuhan dosa [hutang] kita dihapuskan tanpa perlu membayar apa-apa, demikian seharusnya orang yang berdosa kepada kita yang sangat kecil dibandingkan hutang kita yang besar kepada Tuhan, maka kitapun harus mengampuni mereka.
Matius 18:33 (TB) Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?
Kalau kita mengeraskan hati tidak mau mengampuni, maka kita akan diserahkan kepada algojo-algojo, tubuh kita akan menderita karena kebencian dihati, sampai kita mau mengampuni. Dan dampak mengerikan Bapa tidak mau mengampuni dosa-dosa kita yang sangat besar. Dimulai dari dalam keluarga suami istri, mengampuni pasangan kita masing-masing.
Matius 18:35 (TB) "Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."
2. Tidak mau menderita ketidakadilan dan dirugikan.
1 Korintus 6:7 (TB) Adanya saja perkara di antara kamu yang seorang terhadap yang lain telah merupakan kekalahan bagi kamu. Mengapa kamu tidak lebih suka menderita ketidakadilan? Mengapakah kamu tidak lebih suka dirugikan?
Banyak orang percaya yang doanya tidak dijawab Tuhan, padahal rajin doa puasa, rajin pelayanan, karena dalam hatinya banyak kebencian, tidak mau mengampuni.
- Mengapa kita tidak lebih suka menderita ketidakadilan? Tuhan Yesus sudah memberi teladan ketika Dia hidup di dunia menderita banyak ketidakadilan. Maka sebagai murid-Nya kita pun harus rela menerima ketidakadilan.
- Mengapa kita tidak suka dirugikan? Sering kali kita menuntut balik ketika kita mengalami kerugian dalam bentuk apapun juga.
- Ketika kita dirugikan dan diperlakukan ketidakadilan, berarti kita hampir sama dengan Tuhan Yesus, terima saja nanti Tuhan yang berurusan dengan orang itu.
3. Sulit mengampuni karena ingat yang dulu.
Cara Bapa mengampuni Tidak memperhitungkan pelangaran kita yang lalu.
Aplikasikan dalam hidup keluarga kita, jangan hitung-hitungan pelanggaran kita dimasa lalu, jangan mengungkit-ungkit kesalahan pasangan kita, ampuni dan lupakan [for give, for get].
PIKIRKAN 8 HAL INI MENJADI OBAT DAHSYAT SEGALA PENYAKIT JIWA:
Filipi 4:8 (TB) Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang BENAR, semua yang MULIA, semua yang ADIL, semua yang SUCI, semua yang MANIS, semua yang SEDAP DIDENGAR, semua yang disebut KEBAJIKAN dan patut DIPUJI pikirkanlah semuanya itu.
PRAKTEKAN HIDUP MENGIKUTI KEHENDAK TUHAN, MAKA HIDUP KITA AKAN LUAR BIASA, SEHAT BAHAGIA DAN DAMAI. MULAI DARI RUMAH SALING MENGAMPUNI, BERDAMAI DENGAN SEMUA ORANG, MENJADI ALAT TUHAN MEMBAWA DAMAI DIMANAPUN BERADA.
Amin, Tuhan Yesus memberkati.
Niken.
https://www.youtube.com/watch?v=DmwBWBpA8Pk
https://www.facebook.com/share/v/yPvqY1EQyDuhYsfT/?mibextid=qi2Omg




Amin, puji Tuhan
BalasHapus