Care City Church di Singapore, 23 Juni 2024.
Pdt Daniel Alexander
PENTINGNYA PEMURIDAN
Gereja tanpa pemuridan sama seperti restoran tanpa jual makanan, seperti sekolah tanpa gurunya, seperti rumah sakit yang tidak ada perawat nya. Pegang satu konsep ini ada beberapa hal yang dilakukan di dalam gereja, kelompok sel, kegiatan rohani tapi sebetulnya Tuhan Yesus tidak pernah menyuruh dan tidak tertulis di Alkitab.
Setan tidak suka perintah-perintah penting dari Tuhan, yang kita lakukan.
Contoh: Mengampuni, kalau kita tidak bisa mengampuni kesalahan orang, Tuhan tidak bisa mengampuni kita. Posisi ini yang setan tidak suka, kalau kita diampuni oleh Tuhan, dan satu cara saja kalau kita tidak mengampuni, walaupun kita rajin melakukan kegiatan rohani. Setan berhasil membuat kita sibuk pelayanan tapi kita sering kali tidak bisa berdamai dengan semua orang.
HUBUNGAN KITA DENGAN TUHAN SANGAT DITENTUKAN HUBUNGAN KITA DENGAN SESAMA.
Perintah Tuhan jelas:
Matius 28:19-20 (TB) "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
- Jadikan semua bangsa murid-Ku. Perintah ini setan tidak suka dan selalu menghalangi.
- Target tujuan akhir kita penyelamatan supaya kita menjadi sama seperti Dia. Kalau target tidak tercapai maka kita akan menjadi sama setan [karena cuma ada 2 pilihan menjadi seperti Yesus atau menjadi seperti setan].
UNTUK MENCAPAI TARGET MENJADI SAMA SEPERTI YESUS, CARANYA CUMA SATU PEMURIDAN, TAPI BANYAK PROGRAM GEREJA PEMURIDAN, LEBIH BANYAK CUMA TEORI SAJA
Pemuridan yang benar
Galatia 4:19 (TB) Hai anak-anakku, karena kamu aku menderita sakit bersalin lagi, sampai rupa Kristus menjadi nyata di dalam kamu.
Pemuridan seperti seorang ibu mengandung [mentor nya], tidak mudah seorang ibu hamil, kita jaga dan rawat baik-baik, kita doakan, ketika tiba waktunya gereja melahirkan "murid", maka sama seperti ketika kita menengok orang yang baru melahirkan, kita pasti akan tanya mirip siapa anaknya? Ketika gereja melahirkan murid pun akan ada pertanyaan seperti siapa? Apakah sudah seperti Yesus? Kalau belum seperti Yesus, kita masukan lagi, kita kandung lagi kita bimbing, nasihati, kasihi, walaupun penuh dengan airmata, sampai bayi [murid ini] menjadi seperti Yesus, pemuridan selesai untuk satu pribadi.
PEMURIDAN SEPERTI FIGUR SEORANG IBU YANG MENGASUH ANAK: RAMAH, MERAWAT DAN MENGASIHI.
PEMURIDAN SEPERTI FIGUR SEORANG PAPA: MENASIHATI, MENGUATKAN
FUNGSI PAPA DALAM GEREJA:
1 Korintus 4:14-15 (TB) Hal ini kutuliskan bukan untuk memalukan kamu, tetapi untuk menegor kamu sebagai anak-anakku yang kukasihi. Sebab sekali pun kamu mempunyai beribu-ribu pendidik dalam Kristus, kamu tidak mempunyai banyak bapa. Karena akulah yang dalam Kristus Yesus telah menjadi bapamu oleh Injil yang kuberitakan kepadamu.
- Untuk menegor kamu, sebagai anak-anak yang kukasihi.
- Figur papa tidak ada di dalam gereja, sekali pun banyak pendidik, yang banyak justru om [paman].
Ilustrasi: Ada dokter terkenal pasiennya banyak sekali, suatu malam salah satu anak dokter, yang masuk ke kamar praktik papa nya, bicara kalau dia mau melanjutkan masuk ke fakultas kedokteran dan mau kuliah sungguh supaya bisa lebih hebat dari papa. Pulang rumah papanya bilang ke isterinya: "Mah gawat! anak itu ingin menyaingi aku menjadi dokter." Inilah contoh bukan papa, tapi sebagai om. Yang merasa tersaingi. Gambaran seorang pendeta [om] yang takut tersaingi anak muda yang pelayanannya lebih hebat, maka akan berunding untuk menyingkirkan anak muda.
JADI PAPA MEMILIKI TANGGUNG JAWAB TERHADAP ANAK-ANAKNYA, KALAU OM [PAMAN] TIDAK ADA BEBAN.
Tuhan Yesus ingin kita sama seperti Dia, maka Dia memberi perintah memuridkan. Ikuti pola pemuridan Tuhan Yesus kepada 12 murid-Nya, dengan membaca, menghidupi keempat Injil: Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Pelajari cara pemuridan Tuhan Yesus yang rendah hati.
SETELAH TUHAN YESUS NAIK KE SORGA:
Yohanes 16:12-13 (TB) Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
• Roh Kudus akan mengajar seluruh kebenaran dan Dia sudah datang.
MEMURIDKAN ORANG ADALAH MEMBAGI HIDUP
Sepuluh tahun yang lalu saya bertemu seorang anak laki-laki di Bandung yang minta ikut saya, karena rumah saya di Nabire saya ajak dia, sebelumnya dia tinggal di panti asuhan. Anak ini nakal sekali karena merasa tertolak sepanjang ikut di Nabire bikin masalah terus. Sampai suatu hari dia akhirnya sujud menangis minta maaf kalau dia mau berubah, selama ini dia cuma mencobai apakah kami benar-benar sayang, karena dia kecewa kepada mamanya sendiri yang malah membuang dirinya.
Akhirnya anak ini sekolah di Surabaya dan terus saya muridkan, sampai akhirnya dia sudah kerja di kantor pengacara, dia mengambil kuliah hukum dan dia juga sudah mempunyai isteri yang baik.
MURID KAN SEBANYAK MUNGKIN ORANG, SEBENGKOK DAN SEMIRING APAPUN, DENGAN BERBAGI HIDUP, MENJADI BERKAT BANYAK ORANG.
Syarat menjadi seorang mentor, pembimbing, pemuridan:
- Harus di murid kan dahulu, belajar dan ikuti pelajaran yang ada, didik dan dilatih
- Tidak boleh egois dan pelit.
Kalau mau memuridkan harus membuka 5 hal: buka hati, buka mata, buka telinga, buka telinga, buka dompet, buka rumah kita.
Ibrani 13:2 (TB) Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat.
Memberi tumpangan: bisa buka rumah fisik [gedung] terbatas dan rumah hati yang bisa menampung bisa banyak orang.
TUJUAN PEMURIDAN HANYA SATU, MEMBAWA MURIDNYA MENJADI SAMA SEPERTI YESUS, DIKANDUNG, DILAYANI, DIDOAKAN.
Amin, Tuhan Yesus memberkati.
Niken.
https://www.facebook.com/share/v/kawjspncygMsxHr5/?mibextid=qi2Omg
Komentar
Posting Komentar