Zoom Palembang, 4 Juli 2024
Pdt Daniel Alexander
BELAJAR JUJUR PADA DIRI SENDIRI
Yakobus 1:22-26 (TB) Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin. Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya. Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya. Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.
ORANG YANG MENIPU DIRINYA SENDIRI, SEDANG MENIPU TUHAN.
Tempat yang paling banyak orang menipu diri sendiri [munafik] ketika melakukan ritual agama, dunia entertainment [dunia panggung hiburan], dunia politik, dll. Sebaliknya satu-satunya tempat seorang manusia tidak bisa berlaku munafik, hanya di rumah. Orang berlaku apa adanya, itu sebabnya Bapa di sorga perhatian dengan rumah tangga orang percaya.
Di dalam 4 kitab Injil, Tuhan Yesus menegur keras kumpulan orang-orang beragama yang munafik: orang-orang Saduki, Farisi, para Imam. Mereka berani menipu padahal Tuhan Yesus Maha Tahu termasuk isi hati mereka.
BUKTI TUHAN TIDAK SUKA KEMUNAFIKAN:
- Tuhan membalas sesuai kebenaranku dan kesucian tanganku
Mazmur 18:20 (TB) TUHAN memperlakukan aku sesuai dengan kebenaranku, Ia membalas kepadaku sesuai dengan kesucian tanganku - Tidak berlaku fasik.
Mazmur 18:21 (TB) Sebab aku tetap mengikuti jalan YAHWEH dan tidak berlaku fasik terhadap Tuhanku.
Fasik adalah bahasa Arab yang artinya buah yang busuk sebelum matang. Artinya hidup yang tidak berguna, belum masak sudah busuk cuma dibuang, Tuhan tidak berkenan ketika orang berlaku busuk, pura-pura dan munafik. - Perhatikan dan lakukan Firman.
Mazmur 18:22 Sebab segala hukum-Nya kuperhatikan, dan ketetapan-Nya tidaklah kujauhkan dari padaku
Tuhan mau kita tulus jujur luar dalam sama [Blokosuto], transparan, luar dan dalam sama. - Tidak bercela, jaga diri dari kesalahan.
Mazmur 18:23 (TB) aku berlaku tidak bercela di hadapan-Nya, dan menjaga diri terhadap kesalahan - Membalas sesuai kesucianku didepan mata-Nya.
Mazmur 18:24 (TB) Karena itu TUHAN membalas kepadaku sesuai dengan kebenaranku, sesuai dengan kesucian tanganku di depan mata-Nya. - Terhadap orang yang setia, Tuhan berlaku setia.
Mazmur 18:25 (TB) Terhadap orang yang setia Engkau berlaku setia, terhadap orang yang tidak bercela Engkau berlaku tidak bercela
[AYT ] Terhadap orang yang murah hati, Engkau tunjukan bahwa Engkau sendiri murah hati.
Kalau kita tidak pelit maka Tuhan tidak pelit dan kalau kita pelit maka Tuhan juga pelit kepada kita. - Terhadap orang jahat Tuhan memusuhi [BIS].
Mazmur 18:26 (TB) terhadap orang yang suci Engkau berlaku suci, tetapi terhadap orang yang bengkok Engkau berlaku belat-belit. - Orang sombong direndahkan.
Mazmur 18:27 (TB) (18-28) Karena Engkaulah yang menyelamatkan bangsa yang tertindas, tetapi orang yang memandang dengan congkak Kaurendahkan.
Antara ketulusan dan rendah hati seperti satu koin mata uang yang tidak bisa dipisahkan, orang yang tulus pasti rendah hati, orang yang rendah hati pasti tulus. Sebaliknya orang yang sombong, pasti banyak kemunafikan dan tidak tulus karena ingin menutupi kebohongannya.
ORANG YANG MENIPU DIRI SENDIRI, DIA SEDANG BERDUSTA PADA DIRI SENDIRI DAN DIA SEDANG BERDOSA DI HADAPAN TUHAN, JADI KETULUSAN MUTLAK DI HADAPAN TUHAN
Penyebab anak tidak hormat kepada orang tua, ketika orang tuanya bersandiwara, kelakuan di rumah berbeda dengan di luar rumah. Anak-anak pribadi yang tulus, dia kecewa kalau melihat orang tua di gereja sok suci tapi di rumah bertengkar dan ribut terus.
TUHAN BAIK KEPADA ORANG YANG TULUS DAN BERSIH HATINYA.
Mazmur 73:1 (TB) Mazmur Asaf. Sesungguhnya Tuhan itu baik bagi mereka yang tulus hatinya, bagi mereka yang bersih hatinya.
ADA 4 CIRI KESOMBONGAN ROHANI
1. Suka menghakimi
2. Merasa benar sendiri
3. Munafik
4. Egois
Inilah kesombongan rohani yang sebenarnya adalah kekosongan rohani. Hati, pikiran dan jiwanya tidak punya kasih Agape [dari Bernard].
HIDUP JUJUR ITU MENGUNTUNGKAN, JANGAN MENIPU DIRI SENDIRI, TUHAN TIDAK SUKA KITA PAKAI TOPENG. HIDUPLAH DALAM KEBENARAN, KITA AKAN MERASAKAN KEBAIKAN TUHAN.
Amin, Tuhan Yesus memberkati.
Niken.
https://www.facebook.com/share/v/TsPwuR9rwgquTFav/?mibextid=qi2Omg



Komentar
Posting Komentar