Home fellowship di keluarga A.Manik DC Area, 29 Agustus 2024
Pdt Daniel Alexander
DOMBA-DOMBAKU MENDENGAR SUARAKU
Yohanes 10:27 (TB) Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
Firman inilah yang membedakan anak-anak Papa di surga dengan agama yang lain. Agama lain selalu menekankan ritual, ibadah.
PAPA DI SURGA MENEKANKAN KITA UNTUK SELALU MENDENGAR SUARA-NYA,MENDENGAR FIRMAN-NYA
PUSAT KEKRISTENAN BUKAN PADA IBADAH, TETAPI PADA FIRMAN-NYA
Yohanes 1:1 (TB) Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.

Bila penekanannya hanya pada rajin ibadah maka satu sama lain akan sulit untuk saling mengenal. Bagaimana bila masing-masing sibuk dengan ritual ibadah dan tidak mau mendengar suara-Nya? Pada kenyataannya mudah sekali manusia sangat ditentukan oleh suara yang ada disekitarnya. Keadaan akan menjadi kacau bila kita tidak bisa memilih dan memutuskan suara siapa yang mau kita dengarkan. Dalam bahasa Ibrani, kata taat mempunyai arti dengar-dengaran.
SHEMA: MENDENGAR KARENA MENGENAL
Contoh mendengar kata orang:
Banyak pengantin baru yang seharusnya bahagia menjadi tidak bahagia karena harus membayar utang gara-gara kata orang -suami-isteri yang bertengkar karena disebabkan karena apa kata orang.
CIRI MURID TUHAN YAITU BERAPA BANYAK KITA MENDENGAR SUARA TUHAN.
Bukan berapa jam kita berdoa,berapa lama kita berpuasa, berapa tahun kita melayani.
Dalam keadaan sendiri di rumah, tidak ada yang lain, suasana sangat sunyi sepi, kita masih bisa mendengar suara yaitu suara hati. Bila beberapa hari sebelumnya kita mengalami ada orang yang menyakiti kita maka akan bisa muncul suara, yaitu suara kebencian.
Setan datang dengan suara, contoh:
- Kegagalan manusia yang pertama karena Adam dan Hawa lebih mendengar suara ular daripada suara Tuhan.
- Saat Tuhan Yesus dicobai, setan datang di padang gurun.
- Penyebab orang-orang mengalami gangguan kejiwaan karena mendengar ada suara-suara.
- Penyebab orang bunuh diri karena mendengar suara dari orang lain , hanya karena orang lain mengucapkan kata sesuatu, suara itu masuk dalam pikirannya, dan itu yang terus dia dengar.
Kejadian 4:5-8 (TB) tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram. Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya. Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi ke padang." Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia.
Setan datang dan mudah sekali masuk dalam hidup kita bila kita dalam kondisi putus asa, kecewa, tidak berdaya, mengalami penolakan, tersakiti, tidak dihargai, dalam kegagalan.

Dalam kondisi hati yang panas, Tuhan datang kepada Kain. Kisah kain menjadi bukti kasih-Nya, Firman-Nya tetap hadir dalam kehidupan kain. Oleh sebab itu apa pun keadaan kita, dalam keadaan terjepit, dalam keadaan tidak tahu apa-apa pun Papa tetap hadir untuk berfirman dalam kehidupan kita.
Masalahnya, kita mau mendengar suara siapa. Kain saat itu belum berbuat dosa, namun Papa sudah mengingatkan, membujuk Kain sedemikian rupa supaya Kain tidak berbuat dosa dan menang.
PENTINGNYA KOMITMEN KITA UNTUK HANYA MENDENGAR SATU SUARA SAJA, DOMBA-DOMBAKU MENGENAL SUARAKU, DAN MEREKA MENGENAL AKU DAN AKU MENGENAL MEREKA DAN MEREKA MENGIKUTI AKU.
Suara hati dan suara pikiran.
Kejahatan, kelicikan timbul dari suara yang berasal dari pikiran. Suara hati lebih bagus daripada suara pikiran karena di situ Tuhan bekerja. Oleh sebab itu kita harus membiasakan untuk setiap waktu Firman itu masuk di hati kita sehingga tidak ada lagi tempat untuk setan masuk dalam hidup kita.
BERBAHAGIALAH KITA YANG MAMPU DAN MEMPERCAYAI SUARA TUHAN SEHINGGA HIDUP KITA TENANG, DAMAI SEJAHTERA.
Kisah Para Rasul 27:10 (TB) "Saudara-saudara, aku lihat, bahwa pelayaran kita akan mendatangkan kesukaran-kesukaran dan kerugian besar, bukan saja bagi muatan dan kapal, tetapi juga bagi nyawa kita."
Kisah Para Rasul 27:14-25 (TB) Tetapi tidak berapa lama kemudian turunlah dari arah pulau itu angin badai, yang disebut angin "Timur Laut". Kapal itu dilandanya dan tidak tahan menghadapi angin haluan. Karena itu kami menyerah saja dan membiarkan kapal kami terombang-ambing. Kemudian kami hanyut sampai ke pantai sebuah pulau kecil bernama Kauda, dan di situ dengan susah payah kami dapat menguasai sekoci kapal itu.Dan setelah sekoci itu dinaikkan ke atas kapal, mereka memasang alat-alat penolong dengan meliliti kapal itu dengan tali. Dan karena takut terdampar di beting Sirtis, mereka menurunkan layar dan membiarkan kapal itu terapung-apung saja. Karena kami sangat hebat diombang-ambingkan angin badai, maka pada keesokan harinya mereka mulai membuang muatan kapal ke laut. Dan pada hari yang ketiga mereka membuang alat-alat kapal dengan tangan mereka sendiri.
Setelah beberapa hari lamanya baik matahari maupun bintang-bintang tidak kelihatan, dan angin badai yang dahsyat terus-menerus mengancam kami, akhirnya putuslah segala harapan kami untuk dapat menyelamatkan diri kami. Dan karena mereka beberapa lamanya tidak makan, berdirilah Paulus di tengah-tengah mereka dan berkata: "Saudara-saudara, jika sekiranya nasihatku dituruti, supaya kita jangan berlayar dari Kreta, kita pasti terpelihara dari kesukaran dan kerugian ini! Tetapi sekarang, juga dalam kesukaran ini, aku menasihatkan kamu, supaya kamu tetap bertabah hati, sebab tidak seorang pun di antara kamu yang akan binasa, kecuali kapal ini.
Karena tadi malam seorang malaikat dari Tuhan, yaitu dari Tuhan yang aku sembah sebagai milik-Nya, berdiri di sisiku, dan ia berkata: Jangan takut, Paulus! Engkau harus menghadap Kaisar; dan sesungguhnya oleh karunia Tuhan, maka semua orang yang ada bersama-sama dengan engkau di kapal ini akan selamat karena engkau. Sebab itu tabahkanlah hatimu, saudara-saudara! Karena aku percaya kepada Tuhan, bahwa semuanya pasti terjadi sama seperti yang dinyatakan kepadaku.
Kisah Paulus dalam menghadapi badai saat berlayar. Paulus memiliki dasar dari suara FirmanTuhan untuk mengingatkan orang-orang tentang perjalanan ini. Oleh sebab itu penting sekali dalam menghadapi situasi apapun kita harus mendengar suara Tuhan.
Lukas 4:13 (TB) Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik.
Setan tidak pernah mau menyerah kalah walaupun sudah kalah, karena setan menunggu kesempatan yang lain, ketika kita lengah untuk menggoda lagi.
DENGAR SUARA TUHAN, HIDUP KITA MENJADI TENANG DAN DAMAI KARENA SUARA TUHAN ADALAH SUARA PERDAMAIAN.
Komentar
Posting Komentar