Bethany Bojonegoro, 8 September 2024 [Minggu sore]
Pdt Daniel Alexander
BERBUAH LEBAT
Yohanes 15:8 (TB) Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."
Berbuah banyak ada hubungan yang kuat dengan "DOA BAPA KAMI". Doa Bapa kami adalah prinsip pertama kekristenan, tanpa menghidupi doa Bapa kami, maka kita tidak layak disebut anak-anak Tuhan, kita tidak layak disebut murid-murid Tuhan Yesus dan tidak layak menyandang gelar kristen.
Urusan berbuah atau tidak berbuah bukan urusan kita pribadi, tapi urusan dengan Bapa kita di sorga, karena jika berbuah Bapa dipermuliakan, jika tidak berbuah Bapa tidak dipermuliakan dan ini berhubungan dengan doa Bapa kami.
KONSEP DOA BAPA KAMI, TIDAK SEKEDAR DIHAFALKAN DAN DIBACA BERULANG-ULANG, TAPI HARUS DIHIDUPI SETIAP ORANG PERCAYA
A. BAPA KAMI YANG ADA DI SORGA
Saat ini banyak doktrin gereja, sumbernya satu dari Alkitab, tapi keluarnya bisa pecah-pecah dan masing-masing menganggap paling benar. Bapanya satu, tapi anak-anaknya tidak bisa bersatu, mereka seperti memiliki "mama" yang berbeda sesuai nama sinodenya.
BENIHNYA FIRMAN MENGHASILKAN POHON FIRMAN, POHON FIRMAN MENGHASILKAN BUAH FIRMAN DAN FIRMANNYA CUMA SATU TUHAN YESUS, HARUSNYA SEMUA BERSATU TAPI DOKTRIN MEMECAH BELAH UMAT TUHAN.
1. HIDUP MEMBERI BUAH
Filipi 1:22-23 (TB) Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu. Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus — itu memang jauh lebih baik
Ilustrasi pohon buah
- Sebuah pohon buah kalau mau berbuah perjuangannya berat. Dari mulai berbunga banyak yang gugur karena cuaca, hama, dll.
- Setelah berbuah tidak pernah menikmati buahnya, jadi pohon buah tidak pernah tahu rasa buahnya.
- Sepanjang hidupnya dinikmati banyak orang.
- Pohon buah merasa puas ketika orang lain bisa menikmati buahnya. Jadi berbuah terus untuk orang banyak.
- Pohon tidak punya batas waktu umur, akan ada terus. Kecuali di tebang atau dicabut.
- Hiduplah terus berbuah menjadi berkat.
2. MATIPUN BISA BERBUAH, UNTUK KEMULIAAN TUHAN
Filipi 1:20 (TB) Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu, melainkan seperti sediakala, demikian pun sekarang, Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku.
Seorang misionari Billiam Kart dari Amerika, jadi penginjil di suku Moni Papua, waktu meninggal seluruh bagian tubuhnya didonorkan. Billiam Kart bisa berbuah sekalipun sudah mati, organ-organ tubuhnya bisa didonorkan untuk orang-orang yang membutuhkan. Mata didonorkan orang buta, ginjal untuk orang yang gagal ginjal dan sisa yang lain-lain dibawa ke fakultas kedokteran untuk penelitian kemajuan ilmu kedokteran.
3. KUNCI BERBUAH LEBAT
Filipi 1:24 (TB) tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu.
Kunci berbuah lebat kalau kita menemukan "kamu", orang-orang yang kita perjuangkan hidupnya. Selain dari sanak keluarga kita yang sudah selesai kita perjuangkan. Keluar dari zona nyaman untuk memperjuangkan orang lain, memanusiakan manusia lain, maka buah kita akan lebat.
Sebelum saya menikah, ada orang yang bertanya: Siapa"kamu" dalam hidupmu? Saya jawab saya cari orang-orang yang tidak punya papa dan saya akan akan menjadi papa buat mereka. Setelah saya menikah tinggal di Papua, kerinduan saya sebelum meninggal tidak ada seorang anak Papua yang tidak sekolah. Puji Tuhan setiap tahun Tuhan menyertai perjuangan kami, pelayanan pesat sudah 29 tahun, bisa membuat sekolah berasrama gratis buat mereka yang tidak mampu. Anak-anak Papua menjadi manusia yang hebat di tanah kelahirannya membangun tanah Papua.
Inilah berbuah lebat dalam hidup kita, bukan untuk diri sendiri tapi supaya dunia memuliakan Bapa dari apa yang kita hasilkan.
B. DIKUDUSKANLAH NAMA-MU, DATANGLAH KERAJAAN-MU, JADILAH KEHENDAK-MU, SUPAYA BUMI JADI SEPERTI SORGA.
Supaya bumi jadi seperti sorga, menjadi kerinduan kita semua dan dimulai dari rumah tangga kita masing-masing penuh perdamain, saling mengampuni, saling menerima tidak ada tuntutan, anak-anak akan menerima dan merasakan sukacita sorgawi.
Jangan ada orang lapar lagi di sekitar kita, karena orang lapar menjadi target iblis untuk dihancurkan.
Ingat ketika Yesus lapar setelah puasa 40 hari, setan datang mencobai Dia.
Jadi kalau kita diberi makan lebih, Tuhan mau kita berbagi dengan orang lain. Supaya disekitar kita tidak ada orang lapar.
Di Perjanjian Lama Tuhan kirim makanan manna yang diberi untuk satu hari, kalau disimpan menjadi ulat, besok Tuhan kirim manna lagi yang baru untuk sehari, menjadi gambaran buat kita di zaman sekarang jangan simpan makanan yang lebih, tapi kita bisa berbagi dengan sesama.
D. AMPUNILAH KAMI AKAN KESALAHAN KAMI, SEPERTI KAMI JUGA MENGAMPUNI ORANG YANG BERSALAH KEPADA KAMI.
Berita natal pertama yang dibawa malaikat : Damai di bumi bagi mereka yang berkenan kepada-Nya. Setan berhasil mencuri damai dibumi, sehingga terjadi permusuhan dimana-mana dimulai di rumah sehingga bumi menjadi neraka, bukan seperti sorga. Dan korbannya adalah anak-anak, mereka menjadi rusak karena menjadi damai yang salah di luar rumah. Pengampunan menjadi faktor penting untuk kita bisa berbuah lebat, tanpa pengampunan tidak mungkin bisa berbuah lebat.
BERBUAH LEBAT TUJUANNYA TEMUKAN "KAMU-KAMU" DALAM HIDUP INI DAN BERJUANGLAH BERBUAH UNTUK MEREKA, MAKA BAPA DIMULIAKAN LEWAT HIDUP KITA.





Komentar
Posting Komentar