Victory Comunity Surabaya, 5 September 2024
Pdt Daniel Alexander
HOBBY BAPA MEMBONGKAR ZONA NYAMAN KITA
Ulangan 32:11 (TB) Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya
Bapa kita menggambarkan diri seperti seekor rajawali. Kenapa rajawali harus menggoyangbangkitkan isi sarangnya? Supaya anak-anak tidak manja, bisa terbang, bisa mencari makan sendiri. Sama dengan semua orang tua yang ingin anak-anaknya mandiri.
Zona nyaman sangat berbahaya, jebakan setan lebih banyak di zona nyaman ketika hidup tidak ada perjuangan lagi, membuat kita tidak waspada terhadap dosa.
PERJALANAN HIDUP KITA SEPERTI RAJAWALI
Rajawali kalau membuat sarang tinggi dari tanah kurang lebih 40 meter, dengan tujuan agar anak-anaknya tidak dimakan predator, anak-anak setelah agak besar diajak terbang tinggi kemudian induk rajawali akan menghempaskan dirinya, supaya anaknya lepas dari punggungnya, untuk mengajar anak rajawali terbang.
Induk rajawali akan menukik ke bawah meninggalkan si anak, sambil melihat anaknya dari jauh, ketika anak rajawali mau jatuh, induk ini akan segera datang menggendong anaknya yang mau jatuh. Ketika induk mau mengulangi lagi mengempas anaknya, maka anak rajawali akan mencengkramkan kukunya di punggung induknya supaya tidak lepas. Induk rajawali mengalami luka karena kuku anaknya, tapi induk ini merasa bangga karena anaknya pasti akan kuat mencengkeram mangsanya ketika sudah mandiri. Induknya akan berulang kali melatih anaknya, sampai si anak rajawali bisa terbang dan bersukacita menikmati dirinya bisa terbang sendiri, tidak lagi tergantung induknya, anak rajawali pasti tidak ingin kembali ke sarangnya, karena sudah bisa terbang bebas, menikmati kehidupannya.
BADAI DAN MASALAH YANG TERJADI DALAM HIDUP INI SESUNGGUHNYA BAIK, SUPAYA KITA JADI DEWASA, SEPERTI ANAK RAJAWALI YANG SUDAH BISA TERBANG SENDIRI UNTUK JADI BERKAT.
Yeremia 17:5(TB) Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!
Periksa hidup kita siapa yang menjadi sandaran di hidup kita?
Karena sering kita tidak sadar memiliki berhala yang menjadi sandaran dalam hidup kita, selain Tuhan, bisa manusia, uang, kedudukan, sesuatu yang membuat Tuhan bukan satu-satunya lagi yang kita sembah. Tuhan tidak mau di duakan, karena kita tidak menomer satukan Tuhan, ingat Tuhan kita adalah Tuhan yang cemburu.
Keluaran 34:14 (TB) Sebab janganlah engkau sujud menyembah kepada allah lain, karena TUHAN, yang nama-Nya Cemburuan, adalah Tuhan yang cemburu.
2. TERKUTUK DAN MENDERITA ORANG YANG MENGANDALKAN MANUSIA.
Yeremia 17:6 (TB) Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk.
3. DIBERKATI ORANG YANG MENGANDALKAN TUHAN.
Yeremia 17: 7-8 (TB) Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
• Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air.
• Yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air.
• Yang tidak mengalami datangnya panas terik.
• Yang daunnya tetap hijau.
• Yang tidak kuatir dalam tahun kering.
• Yang tidak berhenti menghasilkan buah.
TUHAN MENGUJI ABRAHAM DENGAN MEMINTA ISHAK ANAK TUNGGALNYA, SUPAYA ISHAK TIDAK JADI BERHALA BUAT ABRAHAM DAN ABRAHAM LULUS.
Jangan anggap ringan zona nyaman dalam hidup kita karena akan menghambat perjalanan kita mengiring Yesus, buang segala sesuatu yang bisa menjadi berhala, menjadi sandaran di luar Tuhan Yesus.
Paulus tidak takut kehilangan zona nyaman, selama dalam pelayanan memberitakan Injil, sebagian besar waktunya ada di penjara.
Kisah Para Rasul 20:22 (TB) Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ
HIDUP YANG TIDAK TAKUT KEHILANGAN ZONA NYAMAN, ADALAH HIDUP YANG MENJADI TAWANAN ROH KUDUS SETIAP HARI.
Siapa yang menawan kita akan menentukan kita menjadi apa, ketika hidup ditawan, dibelenggu oleh dosa, kekhawatiran, ketakutan, dendam, iri hati, kemarahan, maka kita akan menjadi seperti yang menawan kita.
Putuskan untuk menjadi tawanan Roh Kudus, maka kita akan mengalami kemerdekaan di dalam hidup ini, tidak ada yang bisa menawan kita lagi, karena kita memiliki kuasa Roh Kudus yang dahsyat, kita "tidak mau tahu" lagi apa yang akan terjadi di depan kita, tinggal taat saja kepada Roh Kudus yang menuntun kita.
Tuhan Yesus ketika tinggal di bumi menjadi manusia, hidup-Nya dipimpin dan dikuasai oleh Roh Kudus [Matius 4:1].
Kesaksian membawa abu jenazah seorang yang tidak dikenal, abu dari seorang ibu yang dibunuh teman satu kosnya. Roh Kudus menyuruh saya membawa abu ini ke Jakarta untuk diserahkan kepada keluarganya dengan barang-barang peninggalannya, inilah pengalaman pertama saya, walaupun repot mengurus izin dan segala sesuatunya, tapi saya harus meninggalkan zona nyaman saya untuk memberkati keluarga yang meninggal ini, sekali pun tidak mengenal sebelumnya. Ketika sampai di bandara Soekarno-Hatta saya menyewa tempat kecil untuk sedikit fellowship dengan keluarga ketika serah terima abu jenazah dan itu semua menjadi berkat.
TUHAN IZINKAN ZONA NYAMAN, TAPI HANYA UNTUK ISTIRAHAT SEBENTAR
Kejadian 11:2 (TB) Maka berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana.
Dalam perjalanan mereka menjumpai tanah datar, dan mereka merasa nyaman di tanah datar, maksud Tuhan supaya mereka beristirahat karena sebelum mereka melewati lembah, sungai, gunung. Tapi mereka merasa nyaman tinggal di tanah datar dan mereka mau menetap di situ, mereka tidak mau melanjutkan perjalanan, padahal Tuhan menghendaki mereka bergerak maju.
Roh Kudus menghendaki kita mau terus bergerak, jangan berhenti menjadi monumen, kalau ada istirahat di zona nyaman hanya untuk konsolidasi dengan Bapa dan rencana-Nya yang harus di kerjakan berikutnya.
Salah satu cara supaya kita bisa menyenangkan hati seseorang, kenali hobby dan kesukaannya, kalau kita bisa mengenali hobby Bapa maka kita akan menyenangkan hati Bapa.
Hosea 6:3 (TB) Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi."
Tuhan digambarkan "seperti" fajar pasti muncul, Dia tidak pernah ingkar janji, "seperti" hujan pada akhir musim yang mengairi bumi. Ketika badai hidup datang dalam hidup dan zona nyaman kita diobrak-abrik oleh bencana, tunggu Tuhan pasti akan muncul seperti fajar.
Amin, Tuhan Yesus memberkati
Niken.
https://www.facebook.com/share/v/E8wQwubqLxNMybjs/?mibextid=qi2Omg






Komentar
Posting Komentar