Pertemuan Keluarga PESAT di Nabire 23 Oktober 2024.
Pdt Daniel Alexander
"Perumpamaan orang-orang upahan di kebun anggur" Matius 20:1-16
Mereka yang suka protes karena menilai segala sesuatu dengan uang, kalau kita kembali kepada fakta hasil kerja mereka sama dengan hasil yang masuk kerja terakhir. Supaya kita tidak banyak protes, kita belajar melihat cara pandang Tuhan yang menilai segala sesuatu dari hasil yang dicapai, ada keadilan Tuhan. Maka kita akan rendah hati dalam hidup ini, memahami kesepakatan dari Tuhan.
SEMUA YANG KITA BUAT UNTUK TUHAN DAN ATAS NAMA TUHAN, TAPI TEMPAT KITA BUKAN DIUKUR DENGAN HARTA, MAKA KITA TIDAK AKAN PUNYA MASALAH DALAM HIDUP
Tempatkan panggilan kita di tempat yang tepat, maka dalam pelayanan dan hidup ini tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan.
1. Posisi Yesus dihadapan murid-murid-Nya
Petrus menaruh posisi Yesus sebagai Anak Tuhan yang hidup.
Matius 16:15-17 (TB) Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Tuhan yang hidup!" Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga"
Aplikasikan penilaian hidup kita pada orang-orang di sekitar kita, kalau ada yang salah penilaian posisi kita segera berubah supaya posisi kita tidak salah di hadapan pasangan dan anak-anak, karena penilaian mereka yang paling jujur. Ada murid Yesus yang salah menempatkan posisi Yesus, sebagai pemimpin politik [Perdana Menteri] untuk membebaskan dari penjajahan. Harapan kita kepada Yesus, akan menentukan kita untuk menikmati apa yang kita harapkan.
Lukas 24:21 (TB) Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi.
2. Perwira Romawi yang menempatkan Yesus sebagai Tuhan [KURIOS].
Lukas 7:6-8 (TSI) Yesus pun pergi bersama mereka ke rumah orang itu. Ketika mereka hampir sampai, komandan itu mengutus beberapa orang sahabatnya menemui Yesus dengan pesan, “Tuhan, Engkau tidak usah repot-repot datang ke rumah saya. Saya tidak pantas menerima Engkau di rumah. Bahkan saya sendiri merasa tidak layak datang menemui Engkau. Karena itu saya mohon supaya Tuhan mengucapkan saja, ‘Sembuhlah,’ maka budak saya itu pasti akan sembuh. Karena saya sendiri juga seorang bawahan yang tunduk pada perintah atasan, dan ada juga banyak tentara di bawah perintah saya. Kalau saya berkata kepada salah satu dari mereka, ‘Pergi ke sana,’ maka dia pergi. Dan kalau saya berkata kepada yang lain, ‘Datang,’ maka dia datang. Kalau saya menyuruh budak saya, ‘Lakukan ini,’ dia pun melakukannya. Seperti itu jugalah keyakinan saya tentang Engkau, bahwa semua perintah-Mu akan jadi.”
Perwira ini mau repot-repot berusaha menyembuhkan budaknya, zaman itu budak tidak ada harganya. Dia datang kepada Yesus dan memanggil Yesus dengan sebutan "Tuhan" ada pengakuan dari imannya, sehingga mujizat terjadi budaknya sembuh, tanpa Yesus mengerjakan apa-apa. Padahal waktu itu Tuhan Yesus belum dipermuliakan dan ditinggikan, tapi perwira ini sudah mengakui dengan mulutnya, Tuhan Yesus sampai heran melihat iman perwira ini [ayat 9].
MINTA ROH KUDUS MENOLONG KITA SUPAYA KITA BISA MENEPATKAN YESUS DI POSISI YANG TEPAT DAN JUGA MENOLONG KITA BISA MENEMPATKAN DIRI KITA DI TEMPAT YANG TEPAT DI MATA TUHAN.
Amin, Tuhan Yesus memberkati.
Niken.
https://www.youtube.com/live/plfPMbXxW78?si=QPWlDF7AcsaA3RCO




Komentar
Posting Komentar