Gereja Minahasa Amsterdam,1 Desember 2024
Pdt. Daniel Alexander
KASIH YANG SADIS
Papa di sorga sungguh-sungguh sangat menyayangi kita. Hal ini tidak perlu diragukan lagi. Ada satu cara Papa mengasihi kita tetapi itu sangat berbeda dengan cara kita memandang dan cara kita berpikir. Biasanya bila kita mendengar ada orang yang mengasihi, menyayangi, mencintai kita pasti melakukan yang baik-baik dan manis-manis saja, tetapi tidak demikian kasih Papa kepada kita.
Yohanes 15:9 (TB) "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu."
Seperti Bapa telah mengasihi Aku, jadi kasih Tuhan Yesus kepada kita sama seperti kasih Papa kepada Tuhan Yesus. Apa yang kita pikirkan tentang hal ini? Ternyata bukan hal yang manis, hal yang bagus-bagus atau pun menyenangkan. Oleh sebab itu kita harus mengenal model kasih ini.
Waktu Tuhan Yesus disiksa sampai mati, Yesus disiksa dengan sadisnya, dicambuk hingga punggungnya hancur. "YESUS DISIKSA UNTUK KITA" Inilah bentuk kasih Papa kepada Tuhan Yesus. Seperti kasih Papa kepada Tuhan Yesus, itulah kasih yang diberikan Tuhan Yesus kepada kita. Demikian juga Aku telah mengasihi kamu. Kasih yang seperti ini menjadi sebab murid-murid Yesus tidak bisa maju-maju menjadi kristen karena kita maunya yang enak-enak saja. "Kasih ini bentuknya sadis" dan kasih ini adalah salah satu bentuk kasih Papa kepada Tuhan Yesus dan kasih itu yang Yesus minta untuk kita nikmati.
1 Petrus 4:1 (TB) Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, — karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa —,
PENGHALANG HIDUP KITA BERJALAN DENGAN PAPA ADALAH DOSA
Masalahnya semua dosa itu enak dan kita susah untuk berhenti berbuat dosa. Kita lebih suka membicarakan orang lain dan susah untuk membicarakan diri sendiri. Kita seharusnya lebih rajin untuk membicarakan diri sendiri, lebih melihat kekurangan dan kelemahan kita sendiri.Kita lebih mudah melihat kesalahan orang lain daripada kesalahan diri kita sendiri.
Begitu juga dengan suami isteri yang tinggal satu rumah,satu tempat tidur. Berapa sering nya suami teliti melihat salahnya isteri dan berapa sering nya isteri melihat salahnya suami sehingga terjadi perang di dalam rumah. Berapa banyak rumah tangga menjadi kacau karena masing-masing suami isteri menceritakan masalah mereka berdua kepada orang lain.
KASIH TUHAN YANG DIBERIKAN KEPADA KITA ADALAH KASIH YANG CENDERUNG SADIS SUPAYA KITA BERHENTI BERBUAT DOSA
1 Petrus 4:1 adalah satu-satunya ayat dalam seluruh alkitab yang memberi tahu kepada kita kapan kita berhenti berbuat dosa. Bukan dengan doa puasa, doa pagi, doa malam, bukan dengan membaca Alkitab atau kita didoakan oleh hamba Tuhan atau saudara lain.
STOP BERBUAT DOSA BERARTI SIAP UNTUK MENDERITA SECARA FISIK DAN ITU SAKIT
Begitu kita bisa menikmati penderitaan Yesus di tubuh-Nya maka kita akan stop berbuat dosa.
Dosa yang enak harus dilawan dengan yang tidak enak. Beberapa tahun yang lalu belum ada obat (pil) untuk anak-anak yang dibungkus memakai rasa manis. Secara fakta rasa obat tidak enak tetapi kita yang sudah dewasa masih mau obat yang manis terus artinya kita adalah anak-anak.
Orang yang mau berhenti judi harus mau menderita, bagaimana rasanya menderita karena tangan yang ingin selalu main kartu, melempar dadu. Demikian juga dengan orang yang mau berhenti rokok, berhenti dari perzinahan, alkohol, pornografi dan lain-lain. Apa pun itu harus siap menderita secara fisik dan ini yang Tuhan Yesus alami. Seorang pemarah yang berdoa supaya bisa sabar. Jangan berharap ketika selesai berdoa dia langsung menjadi orang yang sabar. Tuhan tidak akan menjawab seperti itu tetapi Tuhan akan kirim orang yang menjengkelkan buat dia bahkan Tuhan bisa kirim orang yang tadinya baik dengan dia tiba-tiba membicarakan hal yang jahat tentang dia. Itu jawaban doa kita, artinya kita diuji.
Tanpa tes, ujian yang harus dibuktikan maka kita tidak akan bisa mempunyai karakter seperti Yesus. Inilah bentuk kasih yang Yesus berikan kepada kita, yaitu kasih yang Dia terima dari Bapa. Kasih yang Bapa berikan kepada Tuhan Yesus adalah menyiksa Dia sampai mati supaya kita diselamatkan. Begitu pula kita yang sudah diselamatkan oleh Tuhan Yesus, maka kita pun harus siap disakiti secara fisik supaya kita menyelamatkan orang lain.
Yohanes 3:16 (TB) Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
1 Yohanes 3:16 (TB) Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.
Kedua kitab ini ditulis oleh orang yang sama yaitu rasul Yohanes. Para bapa gereja memberikan pasal dan ayat yang sama ( sama-sama pasal 3 dan ayat yang sama,ayat 16). Jadi kita tidak boleh puas hidup hanya karena kita sudah diselamatkan (Yohanes 3:16), karena masih banyak orang-orang di luar kita yang belum diselamatkan dan untuk supaya mereka bisa diselamatkan,kita tidak boleh meminta supaya Yesus mati lagi untuk mereka tetapi kita yang harus mati untuk mereka. Ini yang Tuhan minta dari kita.
1. Siap untuk menderita.
Tuhan minta supaya kita tinggal dalam kasih yang sadis tadi.
Tuhan minta supaya kita tinggal dalam kasih yang sadis tadi.
Contoh: tersinggung itu dosa, kenyataannya masih banyak dari kita yang mudah tersinggung berarti kita masih tinggal dalam dosa. Padahal Tuhan minta supaya kita tinggal dalam Kasihnya itu.
UNTUK MENANG ATAS DOSA, MAKA KITA HARUS SIAP UNTUK DISAKITI
Tersinggung adalah hal yang kecil tetapi bisa membawa kita masuk neraka karena artinya orang itu tidak mengampuni.
Ilustrasi, kita tidak merasa kalau ada luka di jari kita. Saat memeras jeruk baru terasa kalau ada luka. Seharusnya kita berterimakasih pada jeruk bukan marah pada jeruk karena dia memberitahu kita kalau ada luka di jari kita. Demikian juga bila ada orang yang menyinggung kita,seharusnya kita berterimakasih.
Orang yang masih bisa tersinggung dan mudah tersinggung berarti ada luka di hatinya dan itu belum sembuh.Kalau orang itu tidak ada luka, maka orang lain bicara apa pun tidak akan terasa apa-apa karena tidak ada luka. Kalau ada orang yang mudah tersinggung artinya orang itu sedang sakit. Jadi yang salah dirinya sendiri bukan temannya .
Kalau hidup kita benar di hadapan Tuhan maka hidup kita penuh damai, ketenangan. Orang mau buat apa atas hidup kita, senyum saja nanti yang bingung orang itu sendiri.
Contoh: kita sedang berdiri menunggu bis, lalu ada orang lewat dan bilang ke kita, anjing lu! Kita tidak perlu marah karena kita bukan anjing dan kita harusnya bertanya, maaf anjing-nya yang mana? Jangan sibuk dengan orang yang menyinggung kita. JADI SEMUA HAL YANG TERJADI DI HIDUP KITA YAITU DOSA-DOSA ITU KARENA DIRI KITA SENDIRI Minta anugerah Tuhan untuk sembuhkan diri kita sendiri. Oleh sebab itu tidak perlu sibuk mengurusi orang-orang seperti itu.
2. Kasih Tuhan yang sadis itu untuk mendidik kita hidup benar di hadapan Tuhan.
Tubuh dan darah Yesus dalam perjamuan yang selalu kita lakukan bukan sebuah tradisi tetapi ada kuasa perubahan hidup yang luar biasa. Dalam dunia kedokteran ada transfusi darah. Transfusi darah yang pertama adalah ketika Yesus memberikan darah-Nya untuk kita. Jadi kalau Yesus tidak pernah mati untuk menyerahkan nyawa-Nya maka dunia tidak mengenal transfusi darah. Maka itu kita yang masih punya kesempatan untuk transfusi darah kita bisa memberikan darah kita, memberikan kehidupan kepada orang-orang lain yang memerlukannya. Pada waktu kita mengambil tubuh dan darah Yesus jangan hanya tradisi tetapi ingat kita harus menyerahkan nyawa kita. Darah kita untuk menghidupkan orang lain.
Yohanes 6:55 (TB) Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.
Orang yang habis makan durian tidak akan bisa berbohong karena kita tahu dari baunya. Demikian juga waktu kita makan tubuh dan Darah-Nya maka aroma-nya keluar dari hidup kita. Ada aroma Yesus di hidup kita dan itu yang dunia cari dari mana sumber aroma itu.
Amin,Tuhan Yesus memberkati
Eliana
https://www.facebook.com/share/v/Nija8GaV8udzQeAS/
Tersinggung adalah hal yang kecil tetapi bisa membawa kita masuk neraka karena artinya orang itu tidak mengampuni.
Ilustrasi, kita tidak merasa kalau ada luka di jari kita. Saat memeras jeruk baru terasa kalau ada luka. Seharusnya kita berterimakasih pada jeruk bukan marah pada jeruk karena dia memberitahu kita kalau ada luka di jari kita. Demikian juga bila ada orang yang menyinggung kita,seharusnya kita berterimakasih.
Orang yang masih bisa tersinggung dan mudah tersinggung berarti ada luka di hatinya dan itu belum sembuh.Kalau orang itu tidak ada luka, maka orang lain bicara apa pun tidak akan terasa apa-apa karena tidak ada luka. Kalau ada orang yang mudah tersinggung artinya orang itu sedang sakit. Jadi yang salah dirinya sendiri bukan temannya .
Kalau hidup kita benar di hadapan Tuhan maka hidup kita penuh damai, ketenangan. Orang mau buat apa atas hidup kita, senyum saja nanti yang bingung orang itu sendiri.
Contoh: kita sedang berdiri menunggu bis, lalu ada orang lewat dan bilang ke kita, anjing lu! Kita tidak perlu marah karena kita bukan anjing dan kita harusnya bertanya, maaf anjing-nya yang mana? Jangan sibuk dengan orang yang menyinggung kita. JADI SEMUA HAL YANG TERJADI DI HIDUP KITA YAITU DOSA-DOSA ITU KARENA DIRI KITA SENDIRI Minta anugerah Tuhan untuk sembuhkan diri kita sendiri. Oleh sebab itu tidak perlu sibuk mengurusi orang-orang seperti itu.
2. Kasih Tuhan yang sadis itu untuk mendidik kita hidup benar di hadapan Tuhan.
Tubuh dan darah Yesus dalam perjamuan yang selalu kita lakukan bukan sebuah tradisi tetapi ada kuasa perubahan hidup yang luar biasa. Dalam dunia kedokteran ada transfusi darah. Transfusi darah yang pertama adalah ketika Yesus memberikan darah-Nya untuk kita. Jadi kalau Yesus tidak pernah mati untuk menyerahkan nyawa-Nya maka dunia tidak mengenal transfusi darah. Maka itu kita yang masih punya kesempatan untuk transfusi darah kita bisa memberikan darah kita, memberikan kehidupan kepada orang-orang lain yang memerlukannya. Pada waktu kita mengambil tubuh dan darah Yesus jangan hanya tradisi tetapi ingat kita harus menyerahkan nyawa kita. Darah kita untuk menghidupkan orang lain.
Yohanes 6:55 (TB) Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.
Orang yang habis makan durian tidak akan bisa berbohong karena kita tahu dari baunya. Demikian juga waktu kita makan tubuh dan Darah-Nya maka aroma-nya keluar dari hidup kita. Ada aroma Yesus di hidup kita dan itu yang dunia cari dari mana sumber aroma itu.
Amin,Tuhan Yesus memberkati
Eliana
https://www.facebook.com/share/v/Nija8GaV8udzQeAS/





Komentar
Posting Komentar