KERINDUAN TUHAN YANG BELUM TERWUJUD
Ada satu kerinduan Bapa di sorga yang sudah dinyatakan ribuan tahun yang lalu tapi belum dijawab oleh kita padahal Tuhan Yesus mau datang lagi ke dua kalinya. Malah perjalanan kita semakin melenceng dari yang Tuhan inginkan.
Antara Musa dan Yohanes
Keluaran 25:8 (TB) Dan mereka "harus" membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka.
*Wahyu 21:3 (TB) Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Tuhan ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Tuhan mereka.*
Musa yang menulis kitab Keluaran dan surat Wahyu ditulis oleh Yohanes. Keduanya tidak pernah bertemu, tapi semuanya saling berkaitan dalam rentang waktu panjang ribuan tahun. Hal itu menunjukan semua penulis Alkitab memiliki pewahyuan yang sama, Dimana sumbernya adalah Tuhan. Keduanya ada kesamaan menulis kerinduan Tuhan yaitu "Tuhan rindu tinggal di bumi bersama umat-Nya"
Kemah Tuhan ditulis sebagai Rumah Tuhan (VMD)
• Rumah Tuhan ada ditengah-tengah manusia.
• Tinggal bersama manusia.
• Menjadi umat-Nya
• Dia akan menjadi Tuhan mereka.
Gereja fisik bukan rumah Tuhan, tapi tubuh kita adalah rumah Tuhan.
1 Korintus 6:19 (TB) Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, — dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
Saya salah satu yang percaya tidak akan ada lagi bait suci yang akan didirikan di Yerusalem dengan 3 alasan utama, yaitu :
1. Tuhan Yesus sendiri yang berkata:
Matius 24:2 (TB) Ia berkata kepada mereka: "Kamu melihat semuanya itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak satu batu pun di sini akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan."
2. Kalau sampai di bangun orang kristen akan bolak-balik ke Yerusalem untuk berdoa dan akan mengkultuskan bait suci bukan Tuhan.
3. Tuhan kita Raja Damai, Dia tidak suka perang. Karena kalau dibangun akan terjadi perang hebat karena tempat itu sudah ada mesjid besar Al Aqsa.
Setelah kita memahami hati Tuhan, kerinduan-Nya bukan rumah fisik berupa bangunan gereja yang megah, bukan juga bait suci ke 4 di Yerusalem.
Tuhan sedih karena tidak ada yang bisa bangun fisik untuk tempat tinggal Tuhan.
Yesaya 66:1 (TB) Beginilah firman TUHAN: Langit adalah takhta-Ku dan bumi adalah tumpuan kaki-Ku; rumah apakah yang akan kamu dirikan bagi-Ku, dan tempat apakah yang akan menjadi perhentian-Ku?
KESIBUKAN YANG SANGAT MENYENANGKAN HATI TUHAN, YAITU SAAT KITA BISA MENYEDIAKAN "SUASANA" YANG MEMBUAT TUHAN BETAH TINGGAL BERSAMA KITA.
Dampak jika rumah yang Tuhan rindukan ada di bumi yaitu : [ Wahyu 21:4 ]
• Dan Tuhan akan menghapus segala air mata dari mata mereka.
• Maut tidak akan ada lagi.
• Tidak akan ada lagi perkabungan.
• Tidak ada ratap tangis.
• Tidak ada dukacita.
• Segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.
Ketika kita tiba di suatu tempat, tugas kita adalah melihat kebutuhan masyarakat disekitar situ. Apa yang membuat mereka menangis sedih? Temukan penyebabnya dan carilah solusinya ! Kesaksian saya melakukan ini, dimulai ketika Bapa memanggil saya ke Papua padahal saat itu saya sudah mapan tinggal di Amerika. Saya mencari tahu penyebab masyarakat Papua menangis dan hidupnya susah karena mereka miskin di tanahnya yang sangat kaya. Saya datang kesana membangun banyak sekolah untuk mencerdaskan anak-anak Papua sehingga mereka bisa membangun daerahnya dan menikmati kekayaan alamnya untuk kesejahteraan masyarakat Papua.
Memperkenalkan Injil kepada mereka yang belum percaya harus dengan kebutuhan pokok manusia: KASIH, AIR, GARAM DAN TERANG.
Selama Injil tidak dibungkus dengan agama Kristen maka tidak mungkin di tolak oleh mereka di luar Kristus. Bagikan kebutuhan tanpa label agama dan gereja, maka mereka tidak akan menolak.
KESAKSIAN BELAJAR GEREJA DI TIONGKOK
Pada bulan Februari - Maret 1982, Tuhan bawa saya ke Tiongkok dengan cara yang luar biasa dan disana saya juga mengalami, menyaksikan dahsyatnya hidup dalam pimpinan Roh Kudus. Pada masa itu Tiongkok, dengan sistem pemerintahan komunis masih sangat ketat pengawasan terhadap rakyatnya, di mana orang- orang tidak boleh berkumpul lebih dari 20 orang dengan durasi waktu hanya 30 menit maksimal. Saya menyaksikan sendiri dan dibuat takjub dengan Roh Kudus.
Dengan keterbatasan alat komunikasi, mereka tidak pernah saling berkabar untuk bertemu di mana, jam berapa. Bahkan ada beberapa yang tidak saling kenal. Tetapi luar biasa, mereka bisa bertemu di suatu tempat, yaitu di pinggir sungai, di depan toko roti, didalam bis kota, dibangku panjang sebuah taman, dan lain- lain.
Mereka bertemu, berbagi dan saling menguatkan serta membaca bersama-sama surat Paulus.
Pimpinan mereka, istilahnya Gereja Bawah Tanah/Underground Church, yaitu : Koh Yae She Shui saat saya tanya: Apakah tidak takut ada penyusup, pengkhianat yang akan melaporkan ke para tentara komunis dan di gerebek? Kami tidak takut, Karena hanya anak Tuhan yang bisa dengar dan tahu suara Roh Kudus yang memberi tahu dimana akan ada tempat kebaktian, serta jam berapa.
Jadi para tentara komunis tidak bisa tahu karena mereka tidak bisa dengar suara Roh Kudus.
Galatia 2:20 "Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Tuhan yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku."
INILAH PERBEDAAN IBADAH GEREJA SEKARANG DAN GEREJA ZAMAN ITU. HENDAKNYA SAMA SEPERTI GEREJA MULA-MULA.
Kisah Para Rasul 2:46-47 (TB) Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,sambil memuji Tuhan. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.
Blueprint gereja harus kembali kepada gereja mula-mula, bukan fokus kepada kemegahan dan besarnya gereja fisik. Paulus dengan uangnya sendiri menyewa rumah untuk ibadah di Roma selama 2 tahun [Kisah Rasul 28: 30-31] Gereja semakin besar semakin tidak saling mengenal, sedangkan gereja rumah menjadi solusi karena gereja adalah keluarga, didalamnya harus ada saling memperhatikan, saling mengasihi, saling tolong, saling mengampuni, dll.
Inilah yang Tuhan ingin atas hidup kita, jangan biarkan Tuhan galau dan merana sendirian di sorga, karena Dia ingin kumpul dengan manusia, karena dengan demikian bumi akan sama seperti sorga.
Amin,
Tuhan Yesus memberkati.
Niken.
https://www.instagram.com/reel/DHV6MhoBXWT/?igsh=MTdjYjZmOTRmbDA2Zw==
.jpg)
.jpg)
.jpg)


.jpg)
.jpg)
Komentar
Posting Komentar