Langsung ke konten utama

TUHAN DI PERJANJIAN LAMA SAMA DENGAN TUHAN DI PERJANJIAN BARU

 Zoom KORAK,  16.5.2025.

Pdt Daniel Alexander


TUHAN DI PERJANJIAN LAMA SAMA DENGAN TUHAN DI PERJANJIAN BARU


Banyak orang mempertanyakan apakah Tuhan di Perjanjian lama yang "sepertinya" kejam dan sadis karena yang salah langsung mati, dihukum dan juga semua bangsa-bangsa yang tidak mengenal Tuhan dibinasakan, berbeda dengan Tuhan di Perjanjian Baru penuh kasih dan pengampunan kepada semua orang. Dua hal yang sangat kontradiksi, tapi sesungguhnya Tuhan tetap sama dulu, sekarang dan selamanya, yang berbeda adalah sikap kita masih anak-anak atau dewasa di dalam Tuhan.

TUHAN TETAP SAMA
 

1 Korintus 6:12 (TB)  Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apa pun.

Jangan biarkan diri apapun menjadi  alat Iblis untuk menguasai diri kita (TSI)

Ada anak umur 8 tahun yang sikapnya dewasa sebaliknya ada anak usia 13 tahun sifatnya seperti kanak-kanak
jadi anak-anak dari kecil harus didik, diberitahu mana yang benar dan mana yang salah, mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan.
Contoh anak kecil yang bermain api atau pisau harus diberitahu itu bahaya dan bisa melukai diri sendiri dan orang lain. Setelah anak dewasa akan mengerti dengan sendirinya.

TUHAN DI PERJANJIAN LAMA, SEBELUM YESUS DATANG,  MENGANGAP KITA MASIH KANAK-KANAK, MAKA ANAK-ANAK YANG BELUM DEWASA HARUS DIDISIPLIN DAN DIBERI KETEGASAN

Galatia 4:1-7(TB)  Yang dimaksud ialah: selama seorang ahli waris belum akil balig, sedikit pun ia tidak berbeda dengan seorang hamba, sungguhpun ia adalah tuan dari segala sesuatu; tetapi ia berada di bawah perwalian dan pengawasan sampai pada saat yang telah ditentukan oleh bapanya. Demikian pula kita: selama kita belum akil balig, kita takluk juga kepada roh-roh dunia. Tetapi setelah genap waktunya, maka Tuhan mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak.  Dan karena kamu adalah anak, maka Tuhan telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!" Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Tuhan.

TUHAN TETAP SAMA DI PL DAN PB YANG MEMBEDAKAN ADALAH RESPON KITA MASIH ANAK-ANAK ATAU DEWASA, JIKA KITA SUDAH DEWASA MAKA BISA MEMAHAMI DAN MELAKUKAN SEMUA YANG BERKENAN KEPADA TUHAN  

Roh kudus menolong kita sehingga tidak ada pertanyaan yang konyol, apakah merokok, berzinah, berbohong itu dosa, dll? Semua orang yang dewasa akan memahami dan tidak melakukan hal-hal yang buruk. Tuhan Yesus sudah datang menyelamatkan kita dan didalam Dia kita didewasakan oleh kuasa Firman dan kuasa Roh Kudus dalam diri kita.
Jadi penilaiannya kita mengalami perubahan diri sudah dewasa atau masih anak-anak.

CIRI-CIRI ORANG DEWASA, ADALAH ORANG YANG SUDAH BISA BERTANGGUNG JAWAB DENGAN DIRINYA SENDIRI

Belajar tanggung jawab dari tokoh Alkitab mereka di nikahkan ketika mereka bisa bertanggung jawab, Adam bisa melaksanakan tugas mengelola taman Eden dan memberi nama semua binatang, Tuhan memberi Hawa untuk menjadi isterinya, Yusuf menikah umur 30 tahun, Daud memerintah menjadi raja di usia 30 tahun dan Tuhan Yesus memulai pelayanannya di usia 30 tahun, jadi usia 30 tahun dianggap dewasa, kalau masih seperti anak-anak perlu di periksa.

Pergaulan yang baik mempengaruhi kedewasaan seseorang, pergaulan buruk membuat orang tidak bertumbuh dewasa.

KEDEWASAAN YESUS DI USIA 12 TAHUN

Lukas 2:46-47 (TB)  Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Suci; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya.

Tuhan Yesus di usia 12 tahun bisa berdiskusi dengan orang-orang tua yang menguasai Taurat, membuat semua orang heran akan kecerdasan Yesus. Ketika orang tua-Nya mencari Yesus yang tertinggal, Yesus menjawab "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?". Inilah contoh kedewasaan Yesus yang sudah bisa mengurus urusan-urusan Bapa di sorga.

Hanya Injil Lukas 2 yang menulis tentang Yesus sebelum mulai pelayanan di bumi, Maria dan Yusuf sebagai orang tua jasmani  tidak memahami dan menyalurkan keingin tahuan Yesus tentang urusan-urusan Bapa.

BELAJAR DARI KESALAHAN YUSUF DAN MARIA, KETIKA YESUS USIA 12 TAHUN:

1. RUTINITAS
Lukas 2:41 (TB)  Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah.

Tiap-tiap tahun Yesus pergi ke Yerusalem, inilah rutinitas agama yang dilakukan oleh Yusuf dan Maria. Sesuatu yang diulang-ulang dan itu membosankan karena tidak ada variasi. Jangan memberikan rutinitas kepada anak-anak, mereka tidak suka. Dunia anak dunia main karena menemukan sesuatu yang baru dan menyenangkan.

Ayat 42-43: Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu. Sehabis hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya.

Dari kecil Yesus diajak Ke Yerusalem, mulai memperhatikan dan mencari tahu ada apa ke Bait Suci? Selama itu pula dirumah tidak ada lawan bicara yang bisa memenuhi hasrat Yesus. Ibarat orang hendak bermain pingpong, tapi tidak ada yang diajak tanding. Kesempatan ketika kembali ke Bait Suci, Yesus mencari "lawan tanding" di Bait Suci dengan Ahli Taurat, Orang Farisi dan Para Imam. Mereka semua heran dengan kecerdasan Yesus dalam menjawab pertanyaan mereka.

Anak-anak yang tidak diberi kesempatan dirumah, untuk menemukan jati dirinya, maka anak-anak akan mencari tempat diluar rumah yang bisa menerima dirinya. Jadikan rumah menjadi tempat yang paling aman untuk anak-anak menemukan jati dirinya dengan berbagai eksperimen.

2. ASUMSI

Ketika orang tua Yesus sadar, anaknya tidak bersama dalam perjalanan pulang, mereka mencari.
Mereka berasumsi Yesus ikut dengan rombongan, ternyata Yesus tertinggal di Yerusalem (ayat 43), karena orang tua-Nya teledor, sibuk bicara sendiri dengan yang lain, menyerahkan tanggung jawabnya kepada orang lain mengira Yesus bersama kaum keluarga-Nya (ayat 44).

3. TEMUKAN TALENTA ANAK
Ayat 49: Tuhan Yesus "sengaja" tidak mau ikut pulang, karena dirumah tidak dianak-anakan (tidak dianggap) dirumah, Dia punya "talenta" tapi tidak bisa mengeluarkan dan mengembangkan talenta-Nya dirumah.

ILUSTRASI :
salah satu kaisar memberi hukum dan undang-undang barang siapa yang mencuri makan di zaman perang kelaparan maka akan dihukum berat. Waktu itu ada kejadian makanan dicuri dan setelah diselidiki yang mencuri mama kandung kaisar. Menjadi dilema kalau kaisar menghukum ibunya dia dianggap kejam dan dia sayang tidak tega, oleh karena itu atas nama ibunya dia memberi dirinya dihukum menggantikan penghukuman, supaya ke adilan tetap ditegakan tapi belas kasihan kepada mamanya tetap ada. Ilustrasi ini sama dengan pengorbanan Yesus menggantikan hukuman dosa manusia.  

KEADILAN DAN KASIH KARUNIA TIDAK BISA BERSATU, HANYA YESUS YANG BISA MENYATUKAN

Bapa adil di Perjanjian Lama tapi Dia juga penuh belas kasihan di Perjanjian Baru, supaya setan tidak menuduh ketidakadilan karena Iblis dihukum tapi anak-anak Tuhan tidak dihukum, maka untuk mengerti dan menjembati PL dan PB di 1 Korintus 6:12 dan ditulis jelas diseluruh Surat Ibrani menulis keadilan Tuhan bersatu dengan kasih karunia dalam kematian Yesus di kayu salib, ketika Dia sendiri menjadi "jembatan" Dia mati dihukum dengan hukuman yang Dia tulis sendiri upah dosa adalah maut, dan Yesus menjalani semua. Sehingga setan tidak bisa menuduh Tuhan tidak adil.

Orang beragama tidak bisa dan mustahil adil karena orang beragama kaku, hanya tahu salah dan salah. Mereka menghukum dengan sadis, hanya karena melanggar perintah manusia pemimpinnya.
 
DENGAN MEMAHAMI KASIH KARUNIA TUHAN YESUS, MEMBUAT KITA TAHU TUHAN TIDAK PERNAH BERUBAH DI PL DAN PB TAPI SIKAP YANG BERBEDA MASIH ANAK-ANAK ATAU SUDAH DEWASA.

Amin, Tuhan Yesus memberkati.
Niken.
https://www.instagram.com/reel/DJt2ttUIf81/?igsh=ZHd3enlwNjk3ZTIw

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PELAYANAN YANG MELAHIRKAN GENERASI DEMI GENERASI YANG UNGGUL, SAMPAI BUMI MENJADI SAMA SEPERTI SORGA. GPdI HAGIOS SOSROWIJAYAN JOGJA. JOGJA, 21.03.2025

PELAYANAN YANG MELAHIRKAN GENERASI DEMI GENERASI YANG UNGGUL, SAMPAI BUMI MENJADI SAMA SEPERTI SORGA Pelayanan yang melahirkan generasi unggul demi generasi generasi yang saling terhubung, ada keberlanjutan, ada penerusnya langgeng maka bumi akan menjadi sama seperti sorga.  Paulus mempunyai anak rohani Timotius dan ketika Paulus menyelidiki ternyata ada 2 generasi diatasnya yang memiliki iman yang hebat diturunkan dari nenek dan ibunya kepada Timotius. Maka, warisan yang paling berharga adalah iman untuk anak cucu kita.   2 Timotius 1:5 (TB)  Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu. Hidup tidak ditentukan umur panjang atau umur pendek, tapi ditentukan oleh dampak hidup kita untuk orang banyak.  Tahun 2000 yang lalu ada film berjudul  "PAY IT FORWARD" kisah seorang anak berumur 12 tahun yang meninggal usia kanak kanak,...
Jaringan Gereja Rumah Bandung, 9 Juli 2024. Pdt Daniel Alexander GEREJA RUMAH Gereja Rumah bukan hal baru, hal itu  sudah ada sejak Pentakosta di Yerusalem 2000 tahun yang lalu, semua ada tertulis di Kisah Para Rasul 2 dan 4. Gereja yang diminati dan diimpikan oleh Tuhan Yesus adalah gereja rumah , bukan gereja fisik gedung yang besar dan megah alasannya karena di rumah tidak ada kemunafikan , Tuhan Yesus sangat tidak setuju dengan kemunafikan. Matius 23:13-15 (TB) CELAKALAH KAMU, HAI AHLI-AHLI TAURAT DAN ORANG-ORANG FARISI, HAI KAMU ORANG-ORANG MUNAFIK Karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk. Sebab kamu menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab kamu mengarungi lautan dan menjelajah daratan, untuk mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kamu menjadikan dia orang neraka, yang dua kal...
Minggu pagi di Giessen Jerman, 22 September 2024. Pdt Daniel Alexander TERNYATA NEGATIF ITU PENTING ADA DI KEHIDUPAN KITA Kalau kita mendengar kata negatif, maka kita langsung berpikir, hal yang jelek, marah, kecewa, kesal. Ternyata  di alam semesta kalau tidak ada arus "negatif", maka tidak ada listrik. Jadi negatif akan menjadi kemarahan, jengkel, kecewa kalau tidak ada positif. Semua yang positif kelihatannya bagus, bahagia, tapi kalau cuma positif saja tanpa negatif akan monoton, membosankan. Dalam matematika ada 4 tanda: +[plus], - [minus], × [kali], ÷ [bagi]. Empat ini harus seimbang, manusia lebih menyukai plus dan kali, tapi kalau hidup tanpa minus dan tanpa bagi maka akan menjadi penyakit dalam kesehatan [makan terus tanpa keluar]. Jangan pernah kecewa kalau ada minus, karena ada plus, Jangan tidak suka dengan berbagi karena semua harus seimbang. Maka ketika ada hal-hal negatif dalam hidup kita jangan pernah menyerah, kecewa, tunggu saja nanti yang positif akan muncu...