Sungai Kehidupan, 9 Juni 2025
Pdt. Daniel Alexander
KUATIR DAN TAKUT
Kuatir dan takut adalah salah satu bentuk kita tidak mempercayai Papa kita di sorga dan merendahkan kemahakuasaan Tuhan dengan kata lain menyangkal, menghina Tuhan artinya menganggap Tuhan itu bodoh,tidak berdaya, tidak sanggup menolong.
Begitu juga bila anak tidak mempercayai atau meragukan orangtuanya maka itu akan sangat melukai hati orangtuanya.
Contoh
- Seorang suami dengan 3 anak yang ditinggal isterinya selingkuh karena tidak tahan hidup dalam penderitaan. Bapak ini walaupun bekerja naik sepeda keliling untuk jual kopi dan teh namun dia bisa bersyukur. Mereka tinggal dalam satu kamar. Dalam keadaan seperti itu mereka tetap tidak menyangkal Tuhan dan mereka bisa berkata Tuhan itu baik.
- Seorang isteri yang kondisi suaminya stroke, adiknya baru saja meninggal, ditipu teman baik anaknya 3,5 miliar namun dia berkata tidak akan menyalahkan Tuhan dan tidak akan berkata Tuhan tidak adil.
Saat menghadapi hal-hal yang sulit,menekan, menjepit hidup kita jangan sampai kita kuatir dan takut.
Kenalilah Dia sebagai Papa yang baik.
A. Percaya dengan motivasi yang salah.
1. Melihat mujizat
- Nabi Elia
(1 Raja-raja 18, 19:3-4)
Setelah Elia mengalami kemenangan melawan 450 nabi baal, dia mengalami ketakutan karena ancaman Izebel.
Mujizat yang begitu hebat tidak bisa membuat iman Elia tetap percaya kepada Tuhan.
- Bangsa Israel
( Keluaran 14)
Ketika bangsa Israel yang dipimpin Musa melihat mujizat
laut di depan mereka terbelah dengan dinding air sebelah kanan kirinya.
dan dasar laut yang kering.
Namun setelah mereka mengalami dan melihat mujizat itu beberapa hari kemudian waktu mereka haus, mereka memaki-maki Tuhan dan Musa.
Jadi dari 2 contoh ini, orang yang percaya Tuhan dan mengalami mujizat bisa saja menjadi tidak percaya lagi kepada Tuhan.
Bila percaya hanya karena mujizat maka tidak akan bertahan.
2. Datang ibadah supaya mendapat jodoh.
3. Datang ibadah supaya bisa berhutang.
B. Tuhan ingin mempercayakan diriNya.
Yohanes 2:23-25 (TB) Dan sementara Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya.
Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua,
dan karena tidak perlu seorang pun memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia.
Banyak orang yang percaya kepada Tuhan namun Tuhan tidak mempercayakan diriNya kepada mereka dengan kata lain bertepuk sebelah tangan.
Tuhan ingin supaya kita percaya kepadaNya dan Tuhan mempercayakan diriNya kepada kita.
Ilustrasi
Saat kita mendadak harus pergi maka kita akan mencari orang yang bisa dipercaya dan orang itu juga percaya kepada kita untuk meninggalkan kunci rumah. Satu-satunya orang adalah tetangga kita sendiri, seorang mantan pencuri yang sudah 25 tahun tidak mencuri lagi.
Demikian juga Tuhan Yesus terhadap kita, bisakah kita dipercaya oleh Tuhan?
PERCAYA SAJA TIDAK CUKUP, TUHAN YESUS INGIN KITA MENGENAL DIA SUPAYA DIA MEMPERCAYAKAN DIRINYA KEPADA KITA.
Kesaksian
Tanggal 26 Maret saya berangkat ke Amsterdam. Tanggal 30 saya berangkat dari Amsterdam ke Italy untuk pelayanan. Dari Italy saya kembali ke Belanda kemudian berangkat ke Perancis. Setelah itu saya kembali ke Belanda, dari situ saya maik mobil pergi ke Jerman, Polandia, Hungaria kemudian kembali ke Belanda.
Tanggal 30 April saya kembali Jakarta, tiba tanggal 1 Mei berlanjut dengan jadwal pelayanan yang sudah ada.
Tanggal 4 Mei saya pulang ke Nabire, tanggal 8 saya ke Surabaya, Kediri,Bojonegoro, Jakarta. Tanggal 13 Mei malam saya ke London lanjut ke Belanda dan tanggal 26 Mei saya tiba di Jakarta, 3 jam
kemudian saya ke New York.
Tanggal 6 Juni saya tiba di Jakarta lanjut ke Timor Leste sampai hari ini.
Betapa dahsyatnya Tuhan yang mempercayakan diriNya kepada saya untuk melakukan pekerjaanNya.
Dosa bukan hanya merampok, membunuh, mencuri namun
salah satu dosa besar bila kita tidak mempercayai Tuhan sehingga timbul takut dan kuatir akan hidup ini.
C. Tuhan mengenal kita.
Tidak mungkin kita menyerahkan kunci rumah kepada orang yang tidak jujur.
Seberapa percaya Tuhan kepada kita? Hanya Tuhan yang tahu,orang lain tidak tahu.
Kebiasaan yang salah dan fatal dalam greja Tuhan adalah mendoakan orang lain,artinya kita memberitahu Tuhan dan minta Tuhan menolong mereka yang kita doakan.
Tuhan tidak butuh kesaksian kita tentang mereka. Yang perlu diperhatikan apakah hidup mereka sudah beres atau belum kepada Tuhan.
Tidak ada gunanya kita minta didoakan hamba Tuhan sehebat apapun karena Tuhan tidak mau tunduk pada perintahnya.
Doa kita dijawab Tuhan karena Tuhan memeriksa hati kita.
Tidak ada perantara doa, kita harus melakukan sendiri kepada Tuhan. Bahkan tidak ada ayat yang mengatakan Maria ibu Yesus menjadi pengantara kita. Cukup Tuhan Yesus saja.
Tidak perlu mendoakan orang lain tetapi mengajar untuk hidup benar dihadapan Tuhan.
Amin, Tuhan Yesus memberkati
Eliana
https://www.facebook.com/share/v/15eYwyF6wC/
Komentar
Posting Komentar