Zoom Sungai Kehidupan 5 September 2025
Pdt Daniel Alexander
PENGHARAPAN YANG PASTI
Setiap kita mendengar kata pengharapan pasti yang muncul pertama adalah "JANJI", pengharapan tidak akan menjadi pengharapan kalau tidak dapat janji, tapi janjipun kita harus tahu siapa yang memberi janji, maka kita akan menaruh pengharapan yang benar. Tidak ada manusia yang bisa menepati semua janjinya, karena manusia terbatas, bisa lupa, bisa gagal menepati janji.
TUHAN YANG SELALU MENEPATI JANJI-NYA
Bilangan 23:19 (TB) Tuhan bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?
Alkitab berisi PERJANJIAN LAMA DAN PERJANJIAN BATU, di dalamnya berisi perjanjian Tuhan dan manusia, dan semuanya pasti akan terlaksana.
HARAPAN YANG SALAH
Ada orang-orang percaya menjadi kecewa karena harapan kepada Tuhan tidak terlaksana, penyebabnya karena orang itu berpegang pada:
• Nubuatan dari hamba Tuhan, nubuat karunia roh yang bisa salah tafsir.
• Ada juga karena berpegang pada "mimpi" karena mimpi bukan firman Tuhan, bisa salah. Jadi kita harus berpegang hanya kepada yang tertulis di Alkitab.
• Perpegang dengan "kekuatan" doa hamba Tuhan, Jangan meminta orang lain berbicara kepada kita atas perintah Tuhan tentang keperluannya, itu hal yang salah, kita harus berdoa sendiri karena itu urusan pribadi kita dengan Tuhan.
• Jangan memaksakan kehendak sendiri, tapi cari kehendak Tuhan. Tuhan tidak bisa kita atur karena kita berdoa, tapi seperti Tuhan Yesus minta memberi teladan "Cari kehendak Bapa yang jadi.
• Jangan percaya kepada hamba Tuhan yang selalu berkata dapat pernyataan Tuhan, tapi minta sendiri kepada Tuhan, apa yang Tuhan mau atas hidup kita. Dia yang sanggup bicara kepada kita dengan berbagai cara.
1. TUHAN BICARA KEPADA KAIN YANG HATINYA SEDANG PANAS
Kejadian 4:6-7 (TB) Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."
Kehadiran Tuhan tidak bisa diatur oleh kita atau dibikin konsep dengan keterbatasan kita. Khadiran-Nya kebebasan mutlak Tuhan, hati Kain yang panas pun Tuhan bisa hadir, apalagi kalau hati kita yang rindu kehadiran-Nya pasti Dia hadir.
2. TUHAN BICARA KEPADA YEREMIA, KE RUMAH TUKANG PERIUK
Yeremia 18:1-2 (TB) Firman yang datang dari TUHAN kepada Yeremia, bunyinya: "Pergilah dengan segera ke rumah tukang periuk! Di sana Aku akan memperdengarkan perkataan-perkataan-Ku kepadamu."
Kalau kita pakai logika di rumah tukang periuk ada ibadah nanti Tuhan akan bicara, tapi ternyata tidak ada ibadah, Yeremia diperlihatkan cara kerja tukang periuk yang ada didalamnya ada pesan Tuhan.
[ayat 5] Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya. Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku, bunyinya:
[ayat 6] "Masakan Aku tidak dapat bertindak kepada kamu seperti tukang periuk ini, hai kaum Israel!, demikianlah firman TUHAN. Sungguh, seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di tangan-Ku, hai kaum Israel!
Janji Tuhan bisa dalam berbagai cara, dan ini yang seringkali saya alami, saya terima janji Bapa di sorga, bukan hanya lewat Alkitab, kalau Tuhan bicara saya akan cari kebenarannya di dalam Alkitab, saya renungkan firman Tuhan untuk janji yang saya dapat.
Saya ada kesaksian, kemaren tim kami di Nabire dapat kabar luar biasa urusan tanah untuk keperluan sekolah di Nabire, bertahun-tahun kami mengharapkan tanah disamping kanan sekolah kami ada tanah menganggur sejak 1996, kami mendesak Tuhan untuk menolong supaya tanah itu bisa dibeli untuk perluasan pendidikan. Ternyata tanah itu milik seorang ibu yang menikah dengan seorang Belanda, mereka sangat mengasihi Papua dan saat ini mereka tinggal di Belanda.
Dalam hati kami percaya Bapa menyediakan tanah itu untuk keperluan sekolah yang kami kelola. Singkat cerita saya dapat nomer telpon pemiliknya, dan ternyata dia tahu di samping tanahnya ada sekolah, tapi karena tidak pernah pulang ke Nabire jadi dia tidak tahu aktifitas dan bentuknya seperti apa.
Kami minta guru-guru membuat vidio dan menceritakan kegiatan disana. Setelah mereka melihat sangat tertarik.
Ada halangan di depan karena tanah itu milik keluarga, ini yang sering menjadi kendala besar ketika dijual. Setelah Nabire jadi ibukota propinsi, harga tanah melonjak, itu sebabnya tanah it sedang menjadi perebutan 3 bank, mereka bersaing dengan memberikan harga yang tinggi sekali.
Ketika ibu ini cerita kami merasa lemas, dan secara manusia "sepertinya" kami putus harapan.
Kami cuma pegang janji itu untuk keperluan anak-anak Papua sekolah.
Ibu pemilik ini telpon berjanji akan memberikan untuk yayasan sekolah kami, dia yang punya hak paling besar dalam keluarga berkata, saya akan berjuang itu untuk dipakai anak-anak Papua supaya bisa dapat pendidikan, daripada di jual ke orang lain, walaupun dapat uang banyak.
Puji Tuhan akhirnya tanah itu dijual ke kami dengan harga setengahnya, walaupun begitu harga setengah buat kami masih berat jadi kami pinjam KPR salah satu bank untuk menutup, semua keluarga yang punya tanah juga sudah tanda tangan setuju, jadi semuanya sudah selesai tidak ada masalah.
Penyebab kita gagal menerima janji Tuhan, bukan karena Tuhan ingkar janji tapi kita yang tidak sabar menunggu janji Tuhan. Ingat Abraham yang dapat janji Tuhan akan memberi anak, padahal dia tidak pernah meminta anak tapi Abraham setia menanti sampai usia 100 tahun baru mendapatkan Ishak.
Yusuf juga taat menantikan janji Tuhan yang akan mengangkat dia menjadi pemimpin, dalam proses Yusuf mengalami banyak penderitaan tapi Yusuf tetap percaya dengan janji Tuhan sampai tiba saatnya dia dikeluarkan dari penjara menjadi pemimpin Mesir [Mazmur 105:19].
Belajar hal berharga dari Musa yang dapat janji Tuhan untuk memukul batu nanti air keluar, tapi Musa tidak sabar dengan berkata yang membuat dia tidak bisa masuk tanah perjanjian, demikian juga Daud yang dapat janji memimpin sebagai Raja Israel, mengalami proses dan tetap pegang janji sampai semua digenapi .
SEMUA ADA WAKTUNYA
Pengkhotbah 3:11 (TB) Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Tuhan dari awal sampai akhir.
Jangan pernah kecewa kalau waktunya belum tiba, ikuti proses Tuhan [waktu Tuhan] dan terus bertekun di dalamnya sampai janji Tuhan dinyatakan atas hidup kita, jangan pernah putus harapan karena janji Tuhan ya dan amin.
PENGHARAPAN TIDAK AKAN MENGECEWAKAN KALAU KITA TAHU SIAPA YANG MEMBERI JANJI DAN JANJI YANG PASTI HANYA ADA DI DALAM TUHAN
Amin, Tuhan Yesus memberkati.
Niken.
https://www.facebook.com/share/v/1EN7NRo8pR/

Komentar
Posting Komentar