Home Fellowship di Amsterdam, 26 September 2024.
Pdt Daniel Alexander
BELAJAR MENILAI ORANG LAIN DENGAN UKURAN KRISTUS
Dalam kehidupan ini kita perlu orang lain, kita tidak bisa hidup sendiri, karena manusia adalah mahluk sosial. Ketika kita perlu orang lain sering kali kita bisa salah menilai orang lain. Termasuk salah menilai pasangan hidup kita, karena penilaian kita sering tergantung situasi dan keadaan, kalau ada orang yang sering memberi dan baik kepada kita, maka kita langsung menilai orang itu baik, tapi sebaliknya kalau kita dengar cerita, tentang orang yang sikapnya buruk, padahal kita tidak mengenal, kita sudah terpengaruh ketika bertemu orang itu penilaian kita sudah negatif. Itulah manusia gampang sekali salah menilai seseorang.
1. BELAJAR MENILAI SEPERTI KRISTUS
2 Korintus 5:16 (TB) Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang juga pun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian.
Paulus pernah menilai Tuhan Yesus dengan ukuran manusia, itu yang membuat Paulus kecewa, tapi sekarang tidak lagi. Maka itu Paulus mengajar jangan menilai manusia dengan ukuran manusia, tapi menilai memakai ukuran Kristus.
2. SEMUA ORANG DI DALAM KRISTUS ADALAH CIPTAAN BARU
2 Korintus 5:17 (TB)Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
Cara yang benar menilai setiap orang, bahwa setiap orang di dalam Kristus adalah ciptaan baru, kita tidak boleh punya stigma buruk terhadap orang lain. Kalau orang itu belum di dalam Kristus, kita tetap memandang orang itu baru, kita tidak menghakimi dia lagi, supaya hati kita tidak berdosa di hadapan Tuhan, karena kita tidak tahu pasti hubungan dia dengan Tuhan, siapa tahu sudah ada pemulihan. Karena kita akan rugi besar kalau kita salah menilai.
Perbaharui sikap kita, karena justru setelah kita mengenal dan dikenal Tuhan, kita diselamatkan oleh Yesus, maka kita harus menerima setiap orang seperti Yesus sudah menerima kita apa adanya.
DAMPAK KALAU KITA BISA MENGHIDUPI 2 Korintus 5:16-17:
• Hidup akan terasa lega, merdeka dari rasa jengkel, marah, kecewa.
• Hati ini bersih, kita bisa menilai orang seperti Kristus menilai kita apa adanya.
• Kita bisa hidup bergaul akrab dengan Tuhan.
• Kita tidak akan memberi stigma [stempel] buruk kepada orang lain.
• Hati ini bersih, kita bisa menilai orang seperti Kristus menilai kita apa adanya.
• Kita bisa hidup bergaul akrab dengan Tuhan.
• Kita tidak akan memberi stigma [stempel] buruk kepada orang lain.
3. TIDAK INGIN TAHU URUSAN ORANG LAIN.
1 Korintus 2:2 (TB) Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan.
Supaya kita tidak salah menilai orang lain, jangan usil ingin tahu urusan orang lain yang bukan urusan kita, ini yang menyebabkan kita terjerat dengan masalah dan kita salah menilai orang lain. Ambil keputusan tidak ingin tahu tentang apa saja terhadap orang lain, kecuali hanya urusan kalau orang itu tidak tahu Yesus telah mati buat dia, maka kita wajib memberitakan Injil.
4. PENILAIAN TUHAN YANG PALING JUJUR ATAS KITA.
Yohanes 1:47 (TB) Kata Filipus kepadanya: "Mari dan lihatlah!" Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!"
NATANAEL ARTINYA ORANG YANG SEJATI TIDAK ADA KEPALSUAN
Satu-satunya pribadi yang bisa menilai seseorang dengan jujur hanya Tuhan Yesus yang tahu isi hati seseorang. Berbahagialah kalau Tuhan bisa berkata kepada kita dengan jujur, siapa kita sesungguhnya. Karena tidak ada orang tahu isi hati kita kecuali kita sendiri dan Tuhan, kita bisa menipu isi hati kita kepada orang lain.
JANGAN SIBUK MENGURUS ORANG LAIN, KALAU DENGAR HAL YANG BURUK TENTANG ORANG LAIN, KITA DOAKAN DAN PAKAI KACAMATA TUHAN UNTUK MENILAI ORANG LAIN, SIBUKLAH MEMPERBAIKI DIRI SENDIRI.
BAGAIMANA MENGHADAPI ORANG YANG MELAKUKAN PELANGGARAN:
Galatia 6:1 (TB) Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan.
A. Kalau kita mendapati saudara kita melakukan pelanggaran, ini yang harus kita lakukan:
• Datangi orang itu sendiri, jangan suruh orang lain, nanti jadi panjang beritanya kemana-mana.
• Memimpin orang itu ke jalan yang benar.
• Dengan roh lemah lembut.
• Jaga diri kita, jangan sampai kita kena pencobaan.
• Datangi orang itu sendiri, jangan suruh orang lain, nanti jadi panjang beritanya kemana-mana.
• Memimpin orang itu ke jalan yang benar.
• Dengan roh lemah lembut.
• Jaga diri kita, jangan sampai kita kena pencobaan.
B. BELAJAR SELALU BERPIKIR POSITIF [Filipi 4:8]:
• Semua yang benar.
• Semua yang mulia.
• Semua yang adil.
• Semua yang suci.
• Semua yang manis.
• Semua yang sedap didengar.
• Semua yang disebut kebajikan.
• Semua yang patut dipuji.
PIKIRKANLAH SEMUANYA ITU
HATI-HATI MENILAI ORANG LAIN, ITU BUKAN URUSAN KITA, URUS DIRI KITA SENDIRI DENGAN TUHAN, MAKA KITA BISA BERGAUL KARIB DENGAN TUHAN, HIDUP DAMAI DENGAN SEMUA ORANG.
Komentar
Posting Komentar